Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkomentar terkait potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed efeknya dan dampaknya terhadap bunga acuan di Indonesia.
Seperti diketahui, data terbaru ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan, non farm payroll pada bulan Januari 2018 mencapai 200.000 atau lebih tinggi dari survei ekonom Bloomberg sebesar 180.000. Data ketenagakerjaan AS yang melebihi ekspektasi ini diproyeksi menyebabkan Bank Sentral AS The Fed menaikkan bunga acuannya pada Maret 2018 nanti.
Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS bilang meskipun data ketenagakerjaan AS membaik, The Fed diproyeksikan masih sesuai ekspektasi akan menaikkan bunga acuan tiga sampai empat kali tahun ini.
"Surprise pada satu titik data jarang mengubah stance kebijakan," kata Dody kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2). Sesuai ekspektasi, respons kebijakan moneter domestik bisa tetap dengan tidak berubahnya proyeksi kenaikan bunga The Fed ini.
Namun kata Dody, jika beberapa data AS berikutnya menunjukkan perbaikan konsisten maka diproyeksi The Fed akan berubah kerangka kebijakannya. Jika ini terjadi, maka BI juga perlu merespons dengan kebijakan suku bunga acuannya.
Data moneter menurut Dody merupakan data yang independen. Tergantung dari data makro ekonomi yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News