kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KB Kookmin terancam gagal jadi investor Bukopin?


Senin, 15 Juni 2020 / 10:34 WIB
KB Kookmin terancam gagal jadi investor Bukopin?
ILUSTRASI. Aplikasi Pembayaran Pajak------- Nasabah melakukan transaksi perbankan di kantor layanan Bank Bukopin di Jakarta, Kamis (16/2). Bank Bukopin Cash Management meluncurkan aplikasi pembayaran pajak modul penerimaan negara (MPN) Gen 2. Dengan aplikasi ini dih


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan sampai saat ini proses rencana penambahan modal PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) masih terus bergulir. Bukan cuma Bank Bukopin saja, sejatinya OJK menurut Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo memang menyurati seluruh pemegang saham perusahaan perbankan yang diperkirakan bakal membutuhkan tambahan modal.

Singkatnya, OJK telah menyurati perbankan pada tanggal 10 Juni 2020, termasuk salah satunya Bank Bukopin. Nah, KB Kookmin Bank sebagai salah satu pemegang saham Bank Bukopin dengan tegas berkomitmen untuk mengikuti aturan OJK dengan menambah modal sesuai dengan kebutuhan.

Kookmin pun bereaksi cepat, pada tanggal 11 Juni 2020 investor asal Korea Selatan ini langsung menyetorkan dana komitmen beentuk escrow account. "Kookmin merespon dengan cepat, tanggal 11 Juni Kookmin menyatakan akan segera menyetor dana di escrow account," singkat Anto kepada Kontan.co.id, Senin (15/6).

Baca Juga: Suntik dana segar, KB Kookmin Bank akan resmi jadi pengendali Bank Bukopin

Memang, sejatinya OJK pun pada tanggal 11 Juni 2020 telah mengeluarkan pernyataan yang menyebut Kookmin memang telah disetujui OJK untuk menjadi pemegang saham pengendali tunggal (PSPT) dengan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51% saham di Bank Bukopin.

Ini artinya, porsi kepemilikan saham Kookmin Bank di Bukopin yang saat ini sebesar 22% akan bertambah dan akan ada porsi saham lain yang terdelusi.

“Otoritas Jasa Keuangan telah menerima pernyataan Kookmin Bank, grup finansial terbesar di Korea Selatan, yang saat ini memiliki 22% saham Bank Bukopin telah siap menjadi Pemegang Saham Pengendali Tunggal (PSPT) dengan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51% saham Bank Bukopin,” tulis OJK dalam siaran persnya.

Senada dengan OJK, Direktur Operasi dan TI Bank Bukopin, Adhi Brahmantya menyatakan bahwa proses yang telah dilakukan dengan KB untuk menjadi pemegang saham pengendali baru, masih terus berjalan baik di regulator Indonesia maupun Korea Selatan.

Untuk membuktikan komitmen KB sebagai salah satu pemegang saham utama Bank Bukopin, KB telah menyuntikkan dana untuk mendukung likuiditas bank.

Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko Bank Bukopin Jong Hwan Han, yang merupakan Direktur yang ditunjuk oleh KB menambahkan, dalam waktu dekat KB akan merealisasikan keinginannya menjadi pemegang saham pengendali baru Bukopin dengan kepemilikan minimal 51%, dengan memenuhi proses dan ketentuan yang berlaku baik di Indonesia maupun di Korea Selatan.

Baca Juga: Kookmin Bank Selangkah Lagi Kuasai Mayoritas Saham Bank Bukopin (BBKP)

Tapi belakangan, rumor baru kembali beredar. Menurut Sumber KONTAN, saat ini Kookmin tengah berselisih harga pembelian saham Bank Bukopin dengan salah satu pemegang saham yakni PT Bosowa Corporindo.

Sampai saat ini Bosowa memang masih tercatat sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 23,4% di Bank Bukopin. "Kookmin diminta untuk memberikan harga pembelian sesuai dengan penawaran Bosowa," kata Sumber itu.

Meski begitu, sampai saat ini KB Kookmin masih tetap berkomitmen untuk menjadi saham pengendali dan tetap berniat menjadi pembeli siaga dalam proses rights issue yang bakal digelar dalam waktu dekat.

Tapi di sisi lain, KB Kookmin bukan satu-satunya pihak yang punya rencana untuk menambah porsi saham di Bank Bukopin. Kabarnya, Negara Republik Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga sudah menyatakan niat untuk masuk ke Bank Bukopin.

Sebab, sebelum pengumuman resmi OJK dikeluarkan, OJK juga mengeluarkan surat ke Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tertanggal 11 Juni.

Surat yang juga ditembuskan ke dewan komisaris BRI (BBRI), direksi Bukopin (BBKP), serta dewan komisaris Bukopin (BBKP) ini meminta BRI masuk ke Bank Bukopin dengan memberikan technical assistance.

“Utamanya untuk mengatasi likuiditas dan operasional Bukopin,” tulis Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo dalam surat tertanggal 11 Juni ini.

Baca Juga: Surati OJK, Kookmin Bank siap jadi pemegang saham pengendali Bukopin

Dalam surat yang sama, OJK juga telah meminta pemegang saham Bukopin yakni Kookmin, Bosowa Corporindo, Kopelindo agar memberikan kuasa kepada tim technical assistance untuk menggunakan hak suaranya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Bukopin dalam pemilihan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Jika tak ada aral melintang RUPS Bank Bukopin akan diadakan pada tanggal 18 Juni 2020 ini.

Upaya kontan.co.id untuk mengklarifikasi surat tersebut kepada Komisaris Utama BRI Kartika Wirjoatmodjo, Anto Prabowo serta direksi Bank Rakyat Indonesia belum berbalas, meski pesan pendek kontan menunjukkan sudah dibaca.

Hanya surat itu menjadikan Bank Bukopin mendapatkan technical assistance dari dua bank BUMN. Pasalnya, sebelum BRI, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga sudah memberikan technical assistance ke Bukopin utamanya untuk mengatasi likuiditas Bukopin.

Sumber kontan.co.id yang mengetahui masalah ini menyebut, bantuan teknis bank-bank BUMN khususnya menyangkut likuiditas , menyusul terjadinya penarikan dana nasabah-nasabah besar di Bank Bukopin. Kondisi tersebut bersamaan dengan belum ada kejelasan masuknya Kookmin Bank dalam rights issue.

Merujuk data 31 Mei 2020, PT Bosowa Corporation memegang 23,395 saham Bank Bukopin, Kookmin Bank Co.Ltd 21,996%, Negara 8,917%, publik 45.692%.

Akhir pekan lalu, saham BBKP tercatat menguat signifikan dengan kenaikan 22% ke posisi Rp 206 per saham. Sementara itu per Senin (15/6) saham BBKP dibuka menurun ke level Rp 192 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×