Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diskon istimewa terkait Merchant Discount Rate (MDR) QRIS senilai 0% untuk merchant kategori Usaha Mikro (UMI) sisa sebulan. Dimana, insentif yang diberikan Bank Indonesia (BI) tersebut akan berakhir pada 30 Juli 2023.
Meski demikian, BI masih belum memberikan keputusan apakah insentif tersebut bakal diperpanjang atau tidak. Adapun, jika tidak diperpanjang dan balik ke ketentuan lama, MDR QRIS untuk kategori UMI seharusnya dikenakan 0,7% bagi merchant.
Saat ini, BI disebut sedang melakukan review terkait MDR QRIS ini untuk menentukan waktu yang tepat. Dimana, tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat namun mendorong industri untuk tetap berinvestasi dan berinovasi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menyebutkan saat ini QRIS tetap memerlukan perbaikan fitur-fitur dan investasi dari penyedia jasa pembayaran (PJP) itu sendiri. Sehingga, biaya MDR itu sejatinya masih diperlukan.
Baca Juga: Bank Indonesia Catat DPK Perbankan Melembat ke Level 7,0% pada Bulan April
“Kalaupun ada MDR, ada biaya, biayanya itu untuk meng-cover investasi yang ada dan itupun juga dibagi dari issuance-nya, switching-nya, dibagi bersama-sama,” ujar Fili.
Oleh karenanya, ia melihat bahwa MDR itu lebih banyak memberikan manfaat bagi merchant untuk pengembangan QRIS. Ia membandingkan jika merchant masih harus menerima uang cash untuk pembayaran.
“Itu kan ada fee handling cost terus harus setor uangnya ke bank, kalau ini kan langsung masuk ke rekening bersangkutan,” ujar Fili.
Sementara itu, Direktur IT dan Digital BTN Andi Nirwoto mengungkapkan bahwa sejatinya relaksasi MDR QRIS untuk UMI saat ini mampu menjadi akselerator menambah jumlah merchant di segmen mikro.
Andi pun menyebutkan perlu dipertimbangkan kembali agar kebijakan relaksasi ini berlanjut. Hanya, perlu catatan khusus dimana jika dalam kurun periode tertentu sales volume transaksi di merchant UMI sudah masuk ke segmen unit usaha kecil maka perlu disesuaikan.
“Misal secara otomatis MDR akan dikenakan untuk setiap transaksi dengan besaran MDR sesuai ketentuan regulator,” ujar Andi.
Ia bilang MDR QRIS yang didapat BTN sampai April 2023 tercatat tumbuh secara tahunan hingga 2,5 kali lipat. Didorong oleh jumlah transaksi dan volume dari QRIS itu sendiri. Andi pun mengatakan jumlah transaksi melalui QRIS di BTN secara tahunan sudah tumbuh di atas 3 kali lipat sampai dengan April 2023.
“Dengan mayoritas transaksi saat ini didominasi oleh sektor food and beverage, kemudian diikuti oleh sektor jasa-jasa lainnya,” tambah Andi.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn bilang pihaknya akan senantiasa sejalan dengan kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan.
Hera mengakui kebijakan relaksasi MDR QRIS untuk merchant kategori UMI, yang telah berdampak positif terhadap perluasan ekosistem digital dan peningkatan transaksi, khususnya di sektor UMKM.
Baca Juga: Rasio Kredit Berisiko Perbankan Kian Melandai, Ini Penyebabnya
“Hingga saat ini, total merchant QRIS BCA telah mencapai lebih dari 1,1 juta merchant, di mana sebagian besar merupakan merchant sektor UMKM,” tambah Hera.
Ia pun merinci hingga kuartal I 2023, total volume transaksi QRIS BCA mencapai 116,9 juta transaksi, atau meningkat lebih dari 351% dibanding dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara, untuk nilai transaksi mencapai Rp 16,2 T hingga kuartal I 2023. Dimana, sektor yang mendukung pertumbuhan transaksi QRIS adalah F&B dan groceries.
“Untuk memperluas penggunaan QRIS, BCA akan meningkatkan akuisisi merchant QRIS, termasuk melalui aplikasi mobile merchant BCA,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News