Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein) sepertinya harus merevisi target hasil investasinya di tahun ini. Pasalnya, kondisi makro ekonomi yang berdampak pada sektor keuangan, termasuk pasar modal tidak bisa dihindari.
Hal itu diakui Yanto J Wibisono, Managing Director Marein. Kepada KONTAN, Yanto mengaku target hasil investasi sebesar Rp 51 miliar atau dipatok tumbuh 21,99% ketimbang akhir tahun lalu sepertinya sulit tercapai. Meski begitu, perseroan tidak merevisi secara drastis target tersebut. Marin hanya merevisi target hasil investasi menjadi sekitar Rp 49 miliar.
βYield investment mungkin sedikit berkurang dari target sebesar Rp 51 miliar seiring dengan penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ada dalam portofolio investasi perseroan. Per Juli 2014, yield investment kami masih sebesar Rp 22 miliar,β ujarnya, Rabu (20/8).
Nah, agar target hasil investasi tersebut terpenuhi, Marein akan menggeser instrumen investasi jangka panjang dari posisi tahun lalu sebanyak 40% menjadi 60%. Sebaliknya, instrumen jangka pendek seperti deposito bakal dibuat langsing dari 60% menjadi 40%.
βIni ideal, sembari melihat kondisi pasar tentunya,β imbuh dia.
Saat ini investasi Marein mayoritas ada di deposito yakni sebesar 56%. Sedangkan yang lainnya disebar di Obligasi 21%, reksadana 12%, saham 2%, properti 8%, dan lain-lain 1%.
Diharapkan, strategi investasi ini akan mengerek perolehan laba Marein, ditambah dengan hasil positif dari underwriting. Hingga akhir tahun nanti, perseroan mengincar laba sebesar Rp 125,1 miliar atau dibidik naik 20,1% ketimbang tahun lalu. Sampai akhir Juli 2014, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 47 miliar.
Sementara itu, untuk target premi bruto sebesar Rp 924 miliar, ia yakin masih realistis untuk dicapai. Sampai akhir Juli 2014, perseroan sudah mengantongi premi bruto sebesar Rp 478 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News