kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kelolaan DPLK Mandiri melesat 1.511%


Jumat, 10 April 2015 / 11:16 WIB
Kelolaan DPLK Mandiri melesat 1.511%
ILUSTRASI. Peserta Jakarta Marathon 2023 menerima penjelasan mengenai motor listrik?Electrum di Jakarta (22/10). Ajang lari Jakarta Marathon 2023 mengusung konsep rendah karbon dengan menghadirkan motor listrik Electrum sebagai official lead bike. Motor listrik yang didesain oleh tim lokal Electrum sendiri telah teruji dan dikembangkan dari masukan rekan mitra driver Gojek, didesain khusus untuk jalanan Indonesia. Hadirnya Electrum pada Jakarta Marathon 2023 menjadi bukti konsistensi Electrum mendukung upaya Pemerintah dalam memenuhi komitmen Net Zero Emissions di Indonesia pada tahun 2060. (Foto Dok. Electrum)


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kembali menorehkan kinerja kinclong. Dana kelolaan unit usaha bank pelat merah tersebut tumbuh sebanyak 1.511% pada kuartal pertama tahun ini ketimbang periode yang sama tahun lalu atau menjadi Rp 3,82 triliun.

Namun, jika dibandingkan pencapaian akhir tahun lalu yang sebesar Rp 3,63 triliun, dana kelolaan perseroan itu tercatat tumbuh 5,2% (year to date).

Rudi Rahman, Direktur Keuangan dan Umum DPLK Mandiri mengatakan, pertumbuhan tinggi dana kelolaan dipengaruhi oleh pengelolaan Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) yang telah disetujui regulator sejak tahun lalu.

"Selain itu, perubahan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dengan penambahan Undang-undang Ketenagakerjaan sebagai salah satu landasan hukum didalamnya, dapat membantu program perusahaan dalam mengelola, serta menyalurkan dana melalui PPUKP sesuai UU Ketenagakerjaan," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (8/4).

Adapun, DPLK Mandiri menargetkan mengantongi dana kelolaan baru sebesar Rp 1,8 triliun atau menjadi Rp 5,4 triliun hingga akhir tahun nanti. Dana kelolaan itu akan berasal dari PPUKP dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).

"Kami sangat optimistis pada bisnis DPLK di tahun ini. Karena, saat ini, pekerja baru ikut yang ikut serta dalam program pensiun hanya sekitar 15% dari total jumlah tenaga kerja produktif. Ini tentu merupakan potensi bagi kami untuk menawarkan produk pensiun DPLK Mandiri," terang Rudi.

Di samping itu, sambung dia, potensi kompensasi pesangon dari sektor usaha minyak dan gas bumi saja diperkirakan mencapai Rp 20 triliun. "Kami berharap dapat mengambil 20% - 30% dari potensi tersebut," pungkasnya.

Sampai kuartal pertama tahun ini, DPLK Mandiri tercatat merangkul sebanyak 44.289 peserta. Porsi peserta ritel sendiri masih sekitar 9% dan sisanya merupakan peserta korporasi sebanyak 91%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×