Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
OVO pun membukukan kenaikan transaksi sejak pandemi Covid-19. Manajemen OVO mencatat, hingga saat ini terjadi pertumbuhan lebih dari 110% untuk perdagangan online.
Selain itu, transaksi pengiriman makanan tumbuh lebih dari 15%. Juga ada pertumbuhan pencairan pinjaman sebesar 50%. Selain itu jumlah pengguna baru OVO tumbuh 267% sampai saat ini.
Bloomberg memberitakan, keduanya telah sepakat untuk menandatangani perjanjian tersebut. Namun, karena adanya pandemi, penandatanganan itu ditunda dan akan dilakukan saat kondisi telah stabil. Menariknya, jika merger tersebut direalisasikan nantinya kedua perusahaan siap menyaingi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek).
Baca Juga: Grup Lippo Membidik Peluang Investasi di Bisnis Start Up
Asal tahu saja, merger ini memungkinkan untuk menciptakan platform pembayaran digital terbesar di Indonesia. OVO dan GoPay mengklaim bahwa keduanya adalah platform e-wallet terbesar di Indonesia.
Dilansir dari Bloomberg, pemain e-wallet di Indonesia telah melangkah dalam pertempuran untuk memimpin pasar digital. Oleh karena, Gojek bergerak cepat untuk memperluas layanan keuangan dengan menggandeng Facebook dan PayPal untuk memperkuat bisnis. Tak hanya itu, terbaru Gojek juga telah meluncurkan investasi emas.
Baca Juga: YLKI nilai pemberian akses data dukcapil ke Pinjol sudah kelewat batas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News