Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
Selain itu, di tahun ini produk baru yang akan berjalan dan masih di tahap beta adalah KoinWorks NEO, nantinya UKM akan menggunakan produk tersebut di dalam aplikasi KoinWorks. Fitur KoinWorks NEO dapat digunakan untuk membantu arus kas UKM serta bisa memanfaatkan layanan bank nantinya.
Kemudian bisnis KoinWorks juga melihat kepentingan stakeholder lainnya yaitu lender, baik retail lender maupun lender institusi yang berperan dalam penyaluran pembiayaan kepada borrowers.
"Kami juga terus meningkatkan kualitas produk untuk memudahkan lenders mengembangkan dan mendiversifikasi aset mereka. Activity tactical seperti program-program promosi dan program menarik lainnya juga tetap dijalankan tahun ini. Tentunya strategi di 2022 ini tetap berjalan sesuai tujuan KoinWorks untuk membantu inklusi keuangan di Indonesia," imbuh Jonathan.
Sementara, fintech P2P lending Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 1,9 triliun lebih selama 12 bulan terakhir atau tumbuh 102% jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2020.
Baca Juga: Tahun Ini, BRI Targetkan Pendapatan Bisnis Remitansi Tumbuh 12%
Secara kumulatif, Akseleran telah menyalurkan Rp 3,7 triliun kepada lebih dari 2.800 peminjam/borrower yang merupakan pelaku usaha UMKM. Jumlah peminjamnya mengalami kenaikan jumlah borrower hingga 141% dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun 2020.
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan menjelaskan, penyaluran pinjaman usaha Akseleran sudah merambah ke wilayah lain yang berada di luar Pulau Jawa, antara lain di Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara.
"Peningkatan signifikan dari jumlah borrower yang berhasil memperoleh pinjaman usaha Akseleran secara terang-terangan mempertegas komitmen Akseleran untuk selalu memperluas akses pendanaan kepada sebanyak-banyaknya UMKM yang membutuhkan permodalan khususnya di tengah situasi yang masih sulit sebagai dampak dari adanya pandemi Covid-19," kata Ivan.
Sementara itu, Akseleran mencatat jumlah pemberi pinjaman telah mencapai 175 ribu pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) yang tersebar merata dari Aceh hingga Papua dan 12 institutional lender yang berasal dari perbankan maupun Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya termasuk BPR. "Di kuartal keempat tahun ini, rata-rata bulanan untuk penyaluran pinjaman usaha Akseleran sudah menembus angka Rp 177 miliar,” ujar Ivan.