Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornelius Simandjuntak memastikan, terjadi kerugian asuransi akibat letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kendati demikian, kerugian asuransi tersebut belum dilaporkan.
“Kerugian pasti ada melihat meluasnya wilayah yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi, termasuk sebaran debu vulkanik. Namun, kerugian tersebut belum dilaporkan,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (5/11).
Maklum, saat ini masyarakat yang menjadi korban bencana alam di Jawa Tengah dan Yogyakarta masih fokus pada keselamatan diri masing-masing, bukan kerugian harta benda. Ini sekaligus menjelaskan belum ada estimasi kerugian yang bisa diperkirakan industri asuransi.
Direktur PT Asuransi Jaya Proteksi Nicolaus Prawiro pesimistis industri asuransi bakal menanggung rugi dari bencana alam yang terjadi. “Kalau melihat lokasi terjadinya bencana, rasanya perusahaan asuransi kebanyakan main di kota-kota besar yang notabene masih relatif aman,” terang dia.
Dia mengaku, hingga saat ini, belum ada laporan klaim kerugian dari nasabah, baik bencana yang terjadi di Jawa Tengah dan Yogyakarta maupun yang terjadi di Kepulauan Mentawai, Padang, Sumatera Barat.
“Kalau pertanyaannya pembayaran premi tersendat, saya kira, tidak. Sebab, rata-rata nasabah asuransi kerugian membayar premi mereka di muka,” imbuh Nicolaus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News