kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kinerja asuransi asing kinclong


Rabu, 16 Oktober 2013 / 08:20 WIB
Kinerja asuransi asing kinclong
ILUSTRASI.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perusahaan asuransi asing berhasil menikmati pertumbuhan premi dalam negeri. Salah satunya adalah AIA FInancial. Manajemen perusahaan asuransi ini mengatakan, pertumbuhan premi hingga akhir semester I-2013 mencapai 35%.

"Berdasarkan peringkat Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), kami juga berhasil menduduki peringkat kedua dari sisi pangsa pasar," ujar Ade Bungsu, Chief Marketing Officer AIA Financial.

Namun, Ade enggan membeberkan angka pasti pendapatan preminya. Dia juga menolak menyebutkan target pertumbuhan hingga akhir 2013. Yang jelas, kata Ade, sebanyak 80% perolehan premi masih berasal dari produk unitlink dan sisanya dari asuransi tradisional.

Sebagai perbandingan, perusahaan asuransi jiwa yang berasal dari Shanghai, China ini, berhasil membukukan pendapatan premi Rp 5,8 triliun atau tumbuh 27% sepanjang 2012.

Menurut Ade, AIA di Indonesia memiliki sekitar 1,1 juta nasabah per September lalu. Jumlah itu terdiri dari 600 pemegang polis individu dan 400.000 pemegang polis kumpulan, grup dan korporasi.

Sementara itu, Joachim Wessling, Direktur Utama PT Allianz Life Indonesia mengatakan, pendapatan premi per September 2013 hampir sama dengan pencapaian di bulan yang sama tahun lalu. "Pendapatan premi sekitar Rp 7 triliun," katanya, Ahad (13/10).

Sampai akhir 2013, Allianz menargetkan pertumbuhan sebesar 5% dari tahun sebelumnya. Jika mengacu pada pendapatan premi Allianz pada 2012 yang sebesar Rp 8,84 triliun, maka sampai akhir tahun nanti perusahaan ini menargetkan perolehan premi sekitar Rp 9,28 triliun.

Untuk meningkatkan perolehan premi, perusahaan asuransi dari Jerman ini akan terus melakukan ekpansi bisnis. Salah satu bentuknya adalah melakukan berbagai inovasi produk.

Joachim bilang, Allianz merilis lima hingga 10 produk baru saban tahun. Saat ini, Allianz sedang mengembangkan produk untuk asuransi penyakit kritis bagi pemegang polis hingga usia 100 tahun. Dia mengklaim, produk tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.

Bisnis Allianz Indonesia berkontribusi 1% bagi bisnis Allianz Group secara global. Joachim bilang, adapun di level Asia, Allianz Indonesia menyumbangkan sekitar 14%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×