kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Kinerja Asuransi Jiwa Diperkirakan Membaik Tahun Ini, Begini Proyeksinya


Selasa, 20 Februari 2024 / 18:10 WIB
Kinerja Asuransi Jiwa Diperkirakan Membaik Tahun Ini, Begini Proyeksinya
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan logo perusahaan asuransi jiwa di kantor pusat Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (11/10/2023). Kinerja Asuransi Jiwa di Targetkan Membaik Tahun Ini, Begini Proyeksinya.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Industri asuransi jiwa di Tanah Air menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun 2023. Meski demikian, pendapatan premi masih mengalami tekanan akibat dari produk unitlink (Paydi).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat akumulasi premi asuransi jiwa masih terkontraksi sebesar 7,99% year on year (yoy) menjadi Rp 117,41 triliun di tahun 2023. Tingkat kesehatan alias Risk Based Capital (RBC) asuransi jiwa saat ini berada di level 457,98% jauh di atas threshold 120%.

“Kami memperkirakan capaian ini sudah menyentuh bottom untuk asuransi jiwa khususnya unitlink (Paydi),“ ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono dalam Konferensi Pers OJK di Jakarta, Selasa (20/2).

Baca Juga: Presiden Jokowi Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Baik pada Tahun 2024

Ogi menjelaskan, pihaknya optimistis kinerja produk unitlink bakal berangsur baik di tahun ini, pasalnya produk ini telah menyentuh batas (bottom) dan telah menunjukkan performa positif. Menurutnya, ini didorong oleh keluarnya Surat Edaran OJK (SEOJK) tentang Paydi yang berjalan baik.

“Jadi nggak mungkin kembali ke titik awal. Saya nyebutnya new equiliubrium, tapi kira-kira (pendapatan premi unitlink) Rp 4,6 triliun – Rp 4,7 triliun per bulan, itu berarti sudah bagus. Kalau sudah naik itu artinya kita sudah selamat (industri asuransi jiwa membaik),” jelasnya.

Kinerja Asuransi Jiwa 

PT BNI Life Insurance membukukan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 7,6% yoy menjadi Rp 5,4 triliun (unaudited) di tahun 2023. Di tahun ini, perusahaan optimistis pendapatan premi bakal terkerek 19% yoy.

“Pertumbuhan pendapatan premi BNI Life di 2023 ditopang oleh kenaikan premi dari kanal employee benefit dari Rp 1,2 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 1,8 triliun pada tahun 2023,” ujar Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan kepada KONTAN.

Baca Juga: AAJI Sebut Pemilu Bakal Pengaruhi Minat Investor ke Industri dalam Negeri

Di sisi lain, Eben menyebutkan, total pembayaran klaim dan manfaat BNI Life mengalami pertumbuhan sebesar 17,3% yoy menjadi Rp 4,2 triliun. Di mana, klaim paling besar berasal dari klaim jatuh tempo (klaim maturity) sebesar Rp 1,85 triliun.

“BNI Life tetap optimis dapat mempertahankan kinerja baik di tahun ini dengan mempersiapkan strategi bisnis untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Terdapat tantangan terkait kondisi market yang belum stabil dan isu geopolitik yang memperlambat pemulihan ekonomi serta kami juga menilai bahwa tahun politik pada 2024 akan berpengaruh pada pergerakan ekonomi,” terangnya.

Lebih lanjut, Eben menambahkan, di tahun ini pihaknya menargetkan pendapatan premi tembus di angka Rp 6,4 triliun atau tumbuh sekitar 19% dari perolehan tahun 2023. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk meraih target tersebut.

“Strategi perusahaan untuk mendukung pertumbuhan kinerja di antaranya mempertahankan produk premi reguler yang menguntungkan, mengoptimalkan kinerja investasi, menerapkan otomasi dan digitalisasi proses bisnis, serta fokus pada peningkatan kapabilitas dan produktivitas sumber daya manusia,” pungkasnya.

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) masih dalam proses audit laporan keuangan di tahun 2023. Meski demikian perusahaan optimis mampu meningkatkan pendapatan premi di tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan konvensional di Desember 2023 (unaudited) Generali Indonesia membukukan pendapatan premi naik 3,41% yoy menjadi Rp 3,02 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,92 triliun.

Baca Juga: Pendapatan Premi Industri Asuransi Jiwa Diperkirakan Kembali Meningkat Tahun Ini

“Pertumbuhan yang positif ini membuktikan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi asuransi sebagai bagian dari perencanaan keuangan dan meminimalisir risiko finansial terhadap risiko sakit atau meninggal dunia,” kata Chief Marketing Officer Generali, Vivin Arbianti Gautama kepada KONTAN.

Vivin menuturkan, sepanjang tahun 2023 Generali Indonesia telah membayarkan klaim senilai lebih dari Rp 1,1 triliun yang mencakup klaim meninggal dunia, penyakit kritis dan kesehatan.

“Dari total nominal ini, 77%-nya merupakan klaim kesehatan dan nominal klaim kesehatan ini sendiri mengalami kenaikan 38% yoy dibanding dengan periode yang sama di tahun sebelumnya,” tuturnya.

Vivin menilai, prospek asuransi di tahun 2024 akan semakin baik didorong oleh pertumbuhan industri, literasi dan kesadaran masyarakat, inovasi, perkembangan digitalisasi yang berkontribusi memudahkan masyarakat mendapat proteksi.

Baca Juga: Menilik Dampak Pemilu di Sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB)

Menurutnya, tantangannya saat ini adalah semakin tingginya inflasi kesehatan yang bahkan sudah melebihi inflasi ekonomi sehingga menyebabkan tingginya angka klaim dan menyebabkan kondisi hardening market.

“Namun kami optimis di dengan kerja sama yang dibangun antara regulator dan berbagai stakeholder yang ada, kami berharap inflasi medis bisa terkendali sehingga meminimalisir angka klaim dan bisa menjaga kinerja keuangan industri,” kata dia.

Lebih lanjut, Vivin menambahkan, tahun ini pihaknya berharap bisa melindungi banyak orang dengan punya asuransi.

“Produk dan layanan inovatif akan terus hadir di tahun ini, dan sejalan dengan inovasi tersebut, kami terus memperluas kerjasama dengan para partner sambil juga konsisten melakukan edukasi kepada masyarakat dan komunitas terkait dengan pentingnya perlindungan asuransi sebagai bagian dari rencana keuangan keluarga,” tandasnya.

Selanjutnya: 4 Rekomendasi Serum Anti-Aging yang Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Menarik Dibaca: 4 Rekomendasi Serum Anti-Aging yang Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×