Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat kesehatan (solvabilitas) alias Risk Based Capital (RBC) perusahaan asuransi jiwa di Tanah Air terus menunjukkan tren penurunan, walaupun masih berada di atas ambang batas ketentuan regulator.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio solvabilitas asuransi jiwa hingga September 2023 berada di level 451,23% menurun jika dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 480,63%.
Jika ditilik, sejak tahun 2021 RBC perusahaan asuransi jiwa ini terus mengalami penurunan, di mana di tahun tersebut nilainya masih berada di level 535,03%.
PT BNI Life Insurance (BNI Life) mencatat RBC perusahaan cenderung meningkat sepanjang tahun 2023. Di Oktober 2023 misalnya, RBC BNI Life tercatat sebesar 692,34%.
Baca Juga: Asuransi Fokus Jual Produk Tradisional Tahun Depan
"Pergerakan RBC BNI Life pada tahun 2021 sebesar 717,33% dan 666,18% pada tahun 2022 lalu mulai meningkat kembali sepanjang tahun 2023 sampai dengan posisi per Oktober sebesar 692,34%," ujar Plt Direktur Utama BNI Life, Eben Eser Nainggolan kepada KONTAN, Jumat (24/11).
Eben menjelaskan, pihaknya memiliki serangkaian strategi dalam menjaga rasio RBC ini. Pertama, melakukan pemantauan dan evaluasi secara rutin, kedua, melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor risiko yang mungkin mempengaruhi rasio tersebut.
"Ketiga, menyusun rencana modal yang memadai untuk memastikan adanya cadangan modal yang cukup. Keempat, menentukan target rasio Modal Dasar yang harus dicapai dan dipertahankan," jelasnya.
Lebih lanjut, Eben menuturkan, dengan mengusung strategi tersebut, BNI Life optimis level RBC di tahun 2024 bisa meningkat pesat.
"Proyeksi RBC BNI Life di tahun 2024 diantara rentang 650% sampai dengan 700%," tuturnya.
Sementara itu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia membukukan tingkat RBC di level 327%, dan tentunya masih di atas ambang batas ketentuan regulator.
"Di Generali sendiri, tren RBC cenderung stabil karena kami berkomitmen secara konsisten untuk terus menjaga kesehatan keuangan perusahaan dengan menerapkan strategi secara komprehensif yang meliputi aspek-aspek finansial untuk menjaga solvabilitas," kata Chief Marketing Officer Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama kepada KONTAN.
Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa Bakal Fokus Pasarkan Produk Tradisional
Vivin mengungkapkan, pihaknya optimis bahwa RBC Generali masih terus stabil di atas minimum ketentuan pemerintah, yakni 120%. Dia bilang, kesehatan keuangan perusahaan merupakan salah satu hal yang penting untuk bisa memberikan proteksi kepada nasabah.
"Kami sangat menjunjung tinggi good corporate governance di mana pengawasan dari regional maupun grup cukup ketat di berbagai aspek, khususnya yang terkait dengan kesehatan keuangan perusahaan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News