kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.676   -36,00   -0,22%
  • IDX 8.522   -48,37   -0,56%
  • KOMPAS100 1.180   -7,88   -0,66%
  • LQ45 857   -6,19   -0,72%
  • ISSI 299   -0,47   -0,16%
  • IDX30 443   -3,74   -0,84%
  • IDXHIDIV20 513   -5,47   -1,05%
  • IDX80 133   -0,97   -0,73%
  • IDXV30 136   -0,47   -0,35%
  • IDXQ30 142   -1,30   -0,91%

Kinerja Asuransi Kendaraan Belum Pulih, Begini Respons Sejumlah Pemain


Selasa, 25 November 2025 / 17:09 WIB
Kinerja Asuransi Kendaraan Belum Pulih, Begini Respons Sejumlah Pemain
ILUSTRASI. Ratusan kendaraan bermotor antri dalam kemacetan di ruas jalan protokol di Jakarta, Senin (7/7/2025). Lesunya pertumbuhan kredit kendaraan dan daya beli masyarakat menjadi batu sandungan bagi pemulihan kinerja asuransi kendaraan di penghujung 2025. KONTAN/Baihaki/7/7/2025


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya pertumbuhan kredit kendaraan dan daya beli masyarakat menjadi batu sandungan bagi pemulihan kinerja asuransi kendaraan di penghujung 2025. Kendati demikian, pelaku industri optimistis momentum perbaikan tetap terbuka.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sebelumnya mencatat pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp 14,11 triliun per kuartal III-2025 atau turun 4% secara tahunan (YoY). Meski masih terkoreksi, penurunan itu lebih baik dibanding kuartal II-2025 yang merosot 6,2% YoY.

Salah satu pemain, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) masih melihat peluang perbaikan kinerja pada lini asuransi kendaraan menjelang akhir tahun, seiring momentum promo otomotif dan peningkatan pembiayaan kendaraan.

Hingga Oktober 2025, Jasindo mencatat pendapatan premi kendaraan sebesar Rp 51,85 miliar. Sekretaris Perusahaan Jasindo, Brellian Gema mengatakan bahwa kondisi lini bisnis kendaraan perusahaan belum sepenuhnya pulih. 

Namun, ia memandang adanya peluang perbaikan masih terbuka, terutama dengan tren industri yang menunjukkan sinyal penguatan.

“Kami melihat peluang perbaikan kinerja asuransi kendaraan masih cukup kuat, ditambah tren industri yang mulai membaik,” ujarnya kepada Kontan, Senin (24/11/2025).

Baca Juga: Premi Asuransi Kendaraan Turun 4% di Kuartal III-2025, Sinyal Pemulihan Masih Terjal

Secara total, pendapatan premi perusahaan mencapai Rp 3,27 triliun, atau naik 10,95% secara tahunan (YoY) hingga Oktober 2025.

Untuk menjaga kinerja hingga akhir tahun, Jasindo menyiapkan sejumlah strategi, termasuk penguatan Risk Management Partnership, penilaian risiko yang lebih selektif, underwriting yang lebih prudent, serta diversifikasi produk ke segmen-segmen yang masih bertumbuh.

Sementara itu, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (ADB/YOII) juga memiliki pandangan yang sama. Peluang perbaikan kinerja asuransi kendaraan pada kuartal IV-2025 disebut akan terjadi seiring dengan tradisi promo otomotif dan meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru. 

Corporate Secretary YOII, Rahmat Dwiyanto menyampaikan bahwa momentum tersebut menjadi katalis positif bagi permintaan perlindungan kendaraan.

“Promo akhir tahun dari diler otomotif biasanya mendorong peningkatan penjualan kendaraan, sehingga turut berkontribusi pada pertumbuhan premi asuransi. Mobilitas masyarakat pada periode Nataru juga memberikan efek positif,” ujar Rahmat kepada Kontan, Senin (24/11/2025).

Baca Juga: AAUI: Premi Asuransi Kendaraan Anjlok 4% Akibat Pasar Lesu

Meski begitu, perusahaan menilai pemulihan tetap berlangsung bertahap karena kondisi makroekonomi masih perlu dicermati. Namun tren perbaikan yang muncul sejak pertengahan tahun menjadi dasar optimisme perusahaan bahwa momentum pemulihan dapat berlanjut hingga akhir tahun.

Untuk mengantisipasi potensi pelemahan daya beli, YOII menyiapkan strategi peningkatan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya proteksi kendaraan. Perusahaan juga berupaya menawarkan manfaat yang lebih sesuai kebutuhan serta memperkuat kemudahan akses layanan.

Rahmat menambahkan, perusahaan kini tengah memperluas kolaborasi strategis dengan berbagai saluran distribusi. Pada awal 2025, YOII kembali memasarkan produk asuransi kendaraan umum, dengan fokus menyediakan proteksi yang lebih relevan bagi nasabah.

Adapun kontribusi premi asuransi kendaraan terhadap total premi perusahaan masih di bawah 5% per posisi Oktober 2025. Hal ini disebabkan lini tersebut baru kembali dipasarkan pada awal 2025, sehingga kontribusinya masih dalam tahap peningkatan.

Secara total, perusahaan membukukan pendapatan premi senilai Rp 582 miliar per Oktober 2025. Tumbuh 119% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 265 miliar.

Baca Juga: AAUI Perkirakan Kinerja Lini Asuransi Kendaraan Stabil hingga Akhir 2026

Pengamat asuransi Irvan Rahardjo menilai lambatnya pertumbuhan kredit perbankan serta daya beli masyarakat yang belum pulih menjadi faktor utama yang menahan laju pemulihan sektor ini.

"Kredit perbankan sangat krusial dalam peningkatan kinerja asuransi kendaraan bermotor. Selama serapannya lambat, pemulihan kinerja masih menjadi tantangan,” ujarnya kepada Kontan, Senin (24/11/2025). 

Ia menyebut, rendahnya daya beli masyarakat hanya dapat ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Namun, dengan ekonomi yang stagnan di kisaran 5%, serta likuiditas sekitar Rp 200 triliun yang digelontorkan pemerintah belum mampu menurunkan bunga kredit, ruang bagi pertumbuhan premi kendaraan masih terbatas. 

"Sulit bagi asuransi kendaraan untuk tumbuh signifikan dalam kondisi seperti ini,” jelasnya.

Menurut Irvan, salah satu strategi yang dapat dilakukan industri adalah memperluas kerja sama dengan diler mobil dan bursa mobil bekas. Kolaborasi dengan diler maupun perusahaan pembiayaan (leasing) dinilai mampu memperluas akses pasar, khususnya pada segmen kendaraan bekas yang selama ini belum digarap optimal.

Selanjutnya: AAJI Nilai Asuransi Kesehatan Masih Berpotensi Tumbuh hingga Akhir Tahun 2025

Menarik Dibaca: Apakah Roti Gandum Bagus untuk Diet atau Tidak? Cari Tahu di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×