kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja kantor cabang luar negeri dua bank BUMN moncer


Minggu, 27 Januari 2019 / 20:17 WIB
Kinerja kantor cabang luar negeri dua bank BUMN moncer


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua bank plat merah, PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI) mencatatkan pertumbuhan kinerja Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) yang moncer pada 2018.

"Pertumbuhan KCLN Mandiri hingga November 2018 tumbuh sebeaar 10% (yoy)," kata Senior Vice President International Banking and Financial Institution Mandiri Elisabeth Siahaan kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Sayangnya perempuan yang akrab disapa Lissy ini enggan merinci. Alasannya, Mandiri baru akan menggelar paparan kinerja tahunan Senin (28/1) mendatang.

Meski demikian secara umum pada 2019 pertumbuhan kredit KCLN Mandiri ditargetkan bisa mencapai 30%.

"Kami optimistis, KCLN dapat tumbuh di atas 30% pada tahun 2019, dengan fokus utama tetap pada Indonesian related business dan secara selektif partisipasi dalam sindikasi internasional," sambungnya.

Sekadar informasi, merujuk pada laman resmi Mandiri, saat ini perseroan telah memiliki enam kantor cabang di luar negeri, antara lain Cayman Island, Shanghai, Hong Kong, Singapura, Timor Leste (Dili), London, Malaysia (remitansi).

Sementara Direktur Treasury & International Banking BNI Rico Rizap Budidarmo dalam paparan kinerja BNI pekan lalu bilang, pertumbuhan kredit perseroan sepanjang 2018 mencapai 40%.

"Pada 2018, loan income kita tumbuh 40%, di mana salah satu kontribusinya berasal dari kredit yang didanai di kantor pusat," kata Rico.

Rico menambahkan, capaian tersebut juga turut ditopang dari pertumbuhan trade finance KCLN BNI yang sepanjang 2018 mencapai 100%.

"Pertumbuhan trade finance ditopang dengan fokus KCLN BNI untuk nasabah impor, termasuk ekspor yang berasal dari Indonesia agar bisa menghasilkan devisa," papar Rico.

Sementara merujuk pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, hingga triwulan III salah satu KCLN yang punya kinerja mumpuni adalah KCLN BNI New York. Hingga September 2018 KCLN BNI New York telah menyalurkan US$ 601,52 juta, meningkat 28,55% (ytd) dibandingkan Desember 2017 dengan penyaluran kredit mencapai US$ 467,92 juta

Selain itu, KCLN BNI Tokyo juga tumbuh agresif, di mana hingga Oktober 2018 perolehan aset mencapai U$ 757,14 juta dengan penyaluran kredit sebanyak US$ 432 juta.

Ditambah dengan proyeksi perolehan laba sebesar US$ 8 juta atau meningkat 800% dalam tempo empat tahun.

Sementara hingga saat ini, KCLN BNI telah beroperasi di tujuh negara dengan delapan KCLN. Antara lain Singapura, Hong Kong, Jepang (Tokyo dan Osaka), Amerika Serikat (New York), Inggris (London), Myanmar (Yangon), dan Korea Selatan (Seoul).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×