Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau PermataBank patut berpuas dengan pencapaian kinerja laba bersih yang melejit 28,4% secara tahunan menjadi Rp2,6 triliun sepanjang tahun buku 2023.
Direktur Utama PermataBank Meliza M. Rusli blak-blakan soal pencapaian kinerja tersebut, yang sejalan dengan strategi dan upaya perseroan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit, serta memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit.
Baca Juga: PermataBank (BNLI) Raup Laba Bersih Rp2,6 Triliun, Naik 28,4% pada 2023
PermataBank diketahui telah menyalurkan kredit sebesar Rp142,2 triliun sepanjang tahun 2023. Jumlah penyaluran tersebut telah tumbuh 4,3% yoy dari tahun sebelumnya.
Dukungan sinergi ekosistem partner yang kuat bersama Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali, juga mengokohkan posisi Bank Permata sebagai salah satu bank komersil terbesar di Indonesia.
“Hasil pencapaian kinerja PermataBank yang positif di 2023 adalah upaya berkesinambungan untuk terus tumbuh dan memberikan nilai bermakna bagi masyarakat. Hal ini juga tidak lepas dari dukungan stakeholders dalam menjalankan strategi bisnis untuk menjadi ‘Bank of Choice’, mengutamakan customer-centricity," kata Meliza dalam keterangan resminya, Rabu (14/2).
Baca Juga: PermataBank Perkuat Komitmen Anti Penyuapan dengan Raih Sertifikat ISO 37001:2016
Meliza juga menyebut, perolehan laba bersih tentunya juga didorong oleh Pendapatan Usaha Bank yang tumbuh sebesar 9,3% YoY menjadi Rp12,1 triliun, terutama dikontribusi oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 9,6% sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2023.
Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) meningkat menjadi Rp5,9 trilliun atau tumbuh sebesar 18,6% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hal ini disebut Meliza mencerminkan penerapan prinsip perbankan yang prudent dengan menyelaraskan antara risk appetite dan risk-based-pricing dalam memberikan pelayanan yang optimal bagi nasabah Bank.
Konsisten untuk terus melakukan optimalisasi neraca, rasio Loan to Deposit (LDR) meningkat menjadi 74,8% di Desember 2023 dibandingkan 68,9% pada Desember 2022.
Baca Juga: PermataBank (BNLI) Perpanjang Kerja Sama Strategis dengan LPEI
Sementara itu pengelolaan kualitas aset dan portfolio kredit tetap terjaga dan tercermin dalam rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) Bank Permata di Desember 2023 pada level masing-masing 2,9% dan 8,7%, semakin membaik dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, masing-masing pada level 3,1% dan 10,9%.
Lebih lanjut, Meliza menyebut pihaknya senantiasa menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 288% dan 94%.
PermataBank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.
Baca Juga: Sambut Liburan Akhir Tahun, Begini Strategi PermataBank
Melalui penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang telah dilakukan secara optimal, serta adaptasi cara kerja digital yang lebih agile, Bank Permata berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 51,5% pada Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,1%.
Rasio permodalan Bank adalah salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 38,7% dan 29,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News