kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Klaim Asuransi Harta Benda Terkerek Banyaknya Bencana Alam


Selasa, 26 Maret 2024 / 17:44 WIB
Klaim Asuransi Harta Benda Terkerek Banyaknya Bencana Alam
ILUSTRASI. Foto udara situasi terakhir kerusakan yang diakibatkan banjir bandang di Waiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

Tomy mengaku optimistis bisa mencapai target Rp 1,7 triliun hingga akhir tahun. Strateginya, yaitu memperbanyak multi chanelling dan meningkatkan penetrasi literasi untuk masyarakat terkait asuransi umum. 

Dia bilang saat ini literasi masih kecil dan tak sebanding dengan pangsa pasar yang masih luas dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta. 

"Saat ini, asuransi masih terkendala di kota-kota besar. Berharap memperbanyak kerja sama dan literasi bisa meningkatkan kesadaran nasabah mengenai pentingnya memiliki proteksi," tuturnya.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi harta benda mencapai Rp 26,48 triliun sepanjang 2023. Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan asuransi harta benda masih menduduki posisi pertama untuk pangsa pasar terbanyak pada pencatatan premi. 

"Pencapaian premi asuransi harta benda pada 2023 hanya tumbuh 1%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," ucapnya kepada Kontan, Senin (25/3).

Baca Juga: Mega Insurance Sebut Klaim Asuransi Harta Benda Naik karena Banyak Bencana Alam

Bern mengatakan pertumbuhan yang mini tersebut disebabkan pertumbuhan industri properti yang belum menggembirakan. 

Sementara itu, Bern membeberkan klaim asuransi harta benda pada 2023 mencapai Rp 6,84 triliun. Dia bilang nilai klaim tersebut disumbang dari bencana lain, kerusakan, maupun bencana alam.

Mengenai proyeksi ke depannya, Bern mengatakan asuransi harta benda masih berpotensi besar. Dia menerangkan apabila Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan perekonomian di kisaran 4,7% hingga 5%, kemungkinan pertumbuhan sektor properti juga masih akan naik sehingga diharapkan asuransi harta benda akan tumbuh.

Menurut Bern, asuransi harta benda merupakan hal yang penting dalam memitigasi risiko. Sebab, Indonesia dikelilingi oleh banyak gunung merapi, serta faktor risiko bencana alam lainnya yang disebabkan oleh perubahan iklim, seperti banjir, kebakaran, dan lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×