kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Klaim lebih besar dari premi, BPJS Kesehatan tekor


Selasa, 17 Februari 2015 / 18:48 WIB
Klaim lebih besar dari premi, BPJS Kesehatan tekor
ILUSTRASI.


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. BPJS Kesehatan tekor di tahun 2014. Hal itu dikarenakan klaim yang ditanggung lebih besar dibandingkan premi yang masuk.

Total iuran premi yang diperoleh BPJS Kesehatan tahun 2014 adalah Rp 41,06 triliun. Sedangkan klaim atau biaya manfaat yang harus dikeluarkan mencapai Rp 42,6 triliun.

Alhasil, tahun lalu rasio klaim perusahaan mencapai 103,88%. "Jadi ada mismatch," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, Selasa (17/2).

Menurutnya hal itu disebabkan sebagian besar masyarakat baru mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan ketika sakit. "Orang di rumah sakit baru daftar. Satu kali opname sekitar Rp 1 juta, sedangkan iuran Rp 25.000," katanya.

Oleh karena itu, BPJS Kesehatan berencana mengubah aturan masa aktivasi dari tujuh hari menjadi satu bulan hingga tiga bulan. Artinya, orang penerima manfaat BPJS harus menjadi peserta hingga tiga bulan dulu, baru bisa mengajukan klaim.

Dengan adanya aturan tersebut, Fahmi berharap rasio klaim turun menjadi 98,25%. Di tahun ini BPJS Kesehatan menargetkan mampu meraup premi sebesar Rp 55 triliun dan jumlah peserta menjadi 168 juta tahun ini. Adapun per 13 Februari 2015, total peserta telah mencapai 137,7 juta jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×