kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konglomerasi industri keuangan perlu terapkan manajemen risiko terintegrasi


Kamis, 20 Agustus 2020 / 20:58 WIB
Konglomerasi industri keuangan perlu terapkan manajemen risiko terintegrasi
ILUSTRASI. Komisaris Utama PT Societe General (SG) Finance, Robertus Maria Bambang Gunawan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Banyak perusahaan nasional yang sudah layu sebelum berkembang. Hal itu akibat mereka tidak menerapkan risiko dan tata kelola secara terintegrasi. 

Hal tersebut diungkapkan Komisaris Utama di perusahaan PT. Sarana Global Finance Indonesia serta Komisaris Utama PT Binuang Mitra Bersama,  Dr. Robertus Maria Bambang Gunawan, S.H, M.M, M.Kn.

Menurut Robertus, dalam momentum penerapan manajemen risiko terintegrasi dan tata kelola terintegrasi, pelaksanaan tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan sudah merupakan solusi dan kebutuhan mendesak konglomerasi industri keuangan nasional, dalam mencapai compliance atas aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Penerapan GRC dapat menunjang pengembangan bisnis keuangan, terutama perbankan

"Sebagian besar induk perusahaan ini adalah bank dengan anak perusahaan yaitu bank, sekuritas, multifinance, dan asuransi,” ujar Robertus yang juga dosen pascasarjana program MM dan MARS aktif di Universitas Pelita Harapan, dalam keterangannya, Kamis (20/8).

Lebih lanjut Robertus memaparkan bahwa upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kompetisi konglomerasi industri keuangan perlu disusun berdasarkan arsitektur yang terintegrasi bagi industri jasa keuangan nasional ke dalam suatu kerangka kerja yang komprehensif.

Tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan adalah ketentuan induk yang menaungi pendekatan organisasi melintasi ketiga bidang ini," ujar Robertus lagi.

Dalam kariernya Robertus dikenal sebagai profesional yang berpengalaman di berbagai bidang usaha antara lain, perbankan, multifinance, pertambangan serta dirinya pun dikenal luas sebagai akademisi aktif. Namanya kian meroket seusai menulis buku berjudul 'Good Governance, Risk Management and Compliance.

Baca Juga: Cegah kebakaran hutan dan lahan, Triputra Agro Persada jalin kerjasama dengan YKAN

Selain itu, dirinya kerap menjadi pembicara dan memberikan kuliah umum di berbagai universitas tentang tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan. Ia juga kerap menyampaikan, tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan dinilai sangat menunjang perkembangan bisnis suatu entitas usaha, utamanya entitas usaha keuangan mencapai target yang ditetapkan.

Di samping itu ia juga kerap memberikan masukan positif kepada pemerintah melalui beberapa tulisan atau saat menjadi pembicara khususnya sehubungan dengan permasalahan tata kelola perusahaan, pengelolaan risiko dan penerapan kepatuhan yang tidak baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×