Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Proses konsolidasi ATM antar bank pemerintah masih terus berlangsung. Saat ini, empat bank pelat merah masuk dalam tahap pemetaan ATM dan mulai membicarakan soal penerapan tarif transaksi jika konsolidasi tersebut berhasil direalisasikan.
Keputusan-keputusan yang bakal dibuat, tentu saja bakal menguntungkan semua pihak, tak terkecuali nasabah. "Karena konsolidasi ATM memang bisa menurunkan tarif transaksi," kata Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri kepada KONTAN, pekan lalu.
Penurunan tarif transaksi, kata Rohan, terkait dengan jumlah investasi yang mesti dikeluarkan masing-masing bank akan berkurang dan biaya transaksi per mesin ATM akan lebih efisien. Namun Rohan bilang, hingga saat ini belum ada kata sepakat soal tarif transaksi ATM.
"Masih inventarisasi lokasi-lokasi ATM dan statistik transaksinya," jelas Rohan. Selain akan memperingan beban masing-masing bank dan meringankan beban nasabah, konsolidasi ATM juga akan membuat jangkauannya semakin mudah.
Menurut Rohan, dengan bisa pakai mesin bersama, maka itu bisa melengkapi jangkauan ATM nya. Dengan begitu, lanjut Rohan, nasabah bank BUMN bakal memiliki jaringan ATM yang lebih luas dan biaya yang lebih murah. Nah, dalam rangka persiapan konsolidas, Rohan menyebut, Bank Mandiri akan mempelajari secara lebih teliti jika ingin menambah jumlah ATM.
Senada, Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI juga tidak menampik adanya kemungkinan penurunan tarif transaksi jika konsolidasi ATM memang terjadi. "Tarif dan lain-lain akan dibicarakan bersama. Soal kisaran penurunan tarif transaksi, akan dicari dengan skema yang win-win," terang Budi.
Budi berharap, konsolidasi ATM antar bank BUMN bakal membuat biaya operasional bank semakin efisien. Saat ini, Budi juga menyebut, pihaknya masih belum akan menambah jumlah ATM baru. "Kecuali yang pengadaannya sudah direncanakan sebelumnya," imbuh Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News