kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.294   16,00   0,10%
  • IDX 6.747   -55,78   -0,82%
  • KOMPAS100 996   -9,48   -0,94%
  • LQ45 770   -7,15   -0,92%
  • ISSI 211   -0,88   -0,42%
  • IDX30 399   -2,65   -0,66%
  • IDXHIDIV20 482   -2,05   -0,42%
  • IDX80 113   -1,03   -0,90%
  • IDXV30 119   0,04   0,03%
  • IDXQ30 131   -0,84   -0,64%

Koperasi BMT Sidogiri bidik aset Rp 5 triliun


Minggu, 16 September 2018 / 21:00 WIB
Koperasi BMT Sidogiri bidik aset Rp 5 triliun
ILUSTRASI.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu koperasi berbasiskan pesantren terbesar di Indonesia, Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Sidogiri menargetkan dapat memacu aset Rp 5 triliun hingga akhir 2018.

Koperasi BMT Sidogiri mengembangkan berbagai unit bisnis yang dikelola oleh para alumni pondok pesantren Sidogiri, diantaranya perusahaan teknologi IT, asuransi, properti, agro, travel haji, dan umroh.

“Dengan berbagai bisnis tersebut dan jaringan yang kami kelola, BMT Sidogiri mampu meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat. Per akhir tahun 2017, total aset BMT Sidogiri mencapai Rp 2,4 triliun, dan hingga akhir tahun 2018 ditargetkan total asetnya mencapai Rp 5 triliun," ujar Ketua BMT Sidogiri, KH Mahmud Ali Zain dalam keterangan tertulis Minggu (16/9).

Untuk mengejar target aset tersebut, BMT Sidogiri yang kini memiliki jumlah anggota sebanyak 16.647 orang, akan meningkatkan jaringan pelayanan dan profesionalisme sumber daya manusianya.

Saat ini, BMT UGT Sidogiri memilik jaringan kantor cabang yang tersebar di 34 provinsi. “Kami optimistis dengan jumlah jaringan tersebut mampu memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat yang kepingin hijrah dalam sistem keuangan syariah,” tambah Mahmud.

Lanjut Mahmud, aspek paling penting agar koperasi bisa maju dan berkembang adalah pemerintah. Baik pusat dan daerah betul-betul semangat untuk mengembangkan koperasi.

Ia menambahkan, kalau pemerintahnya tidak pernah berbicara tentang pentingnya berkoperasi dalam meningkakan perekonomian nasional, bagaimana mungkin generasi milenial bisa tertarik untuk berkoperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×