kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

KPR dan KPA tumbuh lebih lambat di Oktober


Rabu, 05 Desember 2018 / 14:47 WIB
KPR dan KPA tumbuh lebih lambat di Oktober
ILUSTRASI. Pertumbuhan Kredit BCA


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit pemilikan rumah dan apartemen (KPR/KPA) sampai dengan Oktober 2018 masih positif yakni menembus Rp 452,6 triliun atau naik 13,9% secara tahunan berdasarkan data Bank Indonesia (BI). Realisasi KPR dan KPA tersebut cenderung lebih pelan dibandingkan kenaikan pada September 2018 yang naik 14,5% secara year on year (yoy).

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang menyebutkan dari sisi disbursement KPR per Oktober 2018 memang tercatat lebih kecil dibandingkan periode September 2018 atau turun sekitar 30% secara month on month.

Meski begitu, Kepala Divisi Kredit Konsumer BCA Felicia Mathelda Simon menyebutkan data aplikasi atau pengajuan KPR yang masuk ke BCA pada periode September dan Oktober 2018 praktis masih stabil atau tidak turun.

Hal ini dikarenakan keberhasilan BCA lewat BCA EXPO yang digelar di Jabodetabek beberapa waktu lalu. "Untuk data aplikasi yang masuk September dan Oktober di BCA tidak mengalami penurunan, untuk data disbursement Oktober memang lebih kecil daripada September 2018, turun sekitar 30%," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (5/12).

Felicia menuturkan penurunan dari sisi realisasi per Oktober 2018 dibandingkan bulan sebelumnya tersebut relatif masih masih wajar. Paling tidak di BCA, perlambatan yang nampak di bulan Oktober 2018 dikarenakan tren lonjakan pengajuan KPR pada periode Juli 2018 lalu. Hal ini juga berimbas ke bulan-bulan berikutnya yakni Agustus dan September.

"Karena realisasi di Agustus dan September 2018 itu tinggi, kelihatannya di Oktober jadi menurun," sambungnya. 

Sayangnya, bank swasta terbesar di Indonesia ini masih belum dapat merinci secara detail realisasi KPR BCA pada Oktober 2018 lalu.

Sementara itu PT Bank Commonwealth justru mengatakan pertumbuhan KPR dan KTA di Commonwealth tercatat semakin deras. Head of Wealth Management and Retail Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya menuturkan per Oktober 2018 pertumbuhan KPR mencapai 71% secara yoy.

"Untuk ticket size Rp 800 juta-Rp 1,5 miliar pertumbuhannya yoy 71% per Oktober 2018," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/12). 

Malah, tahun depan pihaknya memperkirakan pertumbuhan KPR bakal lebih deras yakni bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dari realisasi tahun 2018. Menurutnya walau suku bunga kredit naik, beberapa bank termasuk Commonwealth tidak secara agresif menaikkan bunga.

"Bank ada yang menahan, kalau yang sudah menaikkan pasti ada kompensasinya, karena kalau tidak menggerus NIM-nya, makanya ada kompensasi dengan efisiensi," katanya. 

Asal tahu saja, hingga hingga Oktober 2018, Bank Commonwealth sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 14 triliun. Nilai ini tumbuh 11,02% yoy dari posisi yang sama tahun lalu Rp 12,61 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×