CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

Kredit BII naik 26% sepanjang tahun 2013


Rabu, 19 Februari 2014 / 16:53 WIB
Kredit BII naik 26% sepanjang tahun 2013
ILUSTRASI. Dalam sepekan terakhir, rupiah melemah 1,24% terhadap dolar Amerika Serikat (AS)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kredit PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) melonjak 26% sepanjang 2013. Rinciannya, dari Rp 80,9 triliun pada 2012 menjadi Rp 102 triliun pada 2013.

Kredit BII tahun 2013 bahkan tumbuh lebih tinggi dibandingkan penyaluran pembiayaan perseroan pada 2012 yang hanya naik 20%. Presiden Direktur BII Taswin Zakaria menyebutkan, kredit perbankan bisnis mencatat pertumbuhan yang paling pesat karena tumbuh 30% dari Rp 27,1 triliun menjadi Rp 35,5 triliun.

Penyaluran kredit sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tumbuh 35% sepanjang 2013. Kredit ritel naik 27% dari Rp 28,3 triliun pada 2012 menjadi 35,8 triliun. Sementara itu, kredit perbankan global meningkat 12% menjadi Rp 31 triliun pada 2013 dari periode yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp 25,5 triliun.

Namun kinerja bank dengan kode emiten BNII yang apik ini, justru dibayangi peningkatan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). "Kondisi ekonomi global dan domestik saat ini menyebabkan penurunan aktivitas ekspor serta kenaikan suku bunga sepanjang 2013, telah berdampak pada tingkat NPL bank," ujar Taswin Zakaria dalam paparan kinerja BII di Jakarta, Rabu (19/2).

Per 31 Desember 2013, NPL gross perseroan berada pada posisi 2,11%. NPL net BII juga naik pada posisi 1,55% dari sebelumnya di level 0,81%.

"Bank melakukan peningkatan pemantauan rekening nasabah dan kualitas kredit untuk memastikan kualitas aset tetap terkelola dengan baik dan terjaga pada tingkat yang favorable," kata Direktur Keuangan BII Thilagavathy Nadason.

Rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) perseroan stabil pada level 87,04. Menurut Thila, LDR masih terkelola dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×