kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%

Kredit Perbankan Tumbuh Melambat pada Mei 2025 Hanya Sebesar 8,43%


Rabu, 18 Juni 2025 / 15:43 WIB
Kredit Perbankan Tumbuh Melambat pada Mei 2025 Hanya Sebesar 8,43%
ILUSTRASI. Pembangunan sebuah gedung bertingkat di Depok, Jawa Barat, Rabu (14/5/2025). Data Bank Indonesia menunjukkan kredit konstruksi per Maret 2025 mengalami kontraksi 0,1% secara tahunan menjadi Rp 387,8 triliun. Di antara beberapa faktor, sektor konstruksi menjadi salah satu yang menghambat pertumbuhan kredit sejak Oktober 2023. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit perbankan pada Mei 2025 tumbuh sebesar 8,43% (yoy). Capaian ini lebih rendah dari 8,88% (yoy) pada April 2025. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, peran kredit perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi perlu terus ditingkatkan.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit terutama didorong oleh sektor jasa sosial, industri, dan lainnya, sementara kredit ke sektor Perdagangan, Pertanian, dan Jasa Dunia Usaha perlu terus ditingkatkan untuk mendukung pembiayaan ekonomi.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi, masing-masing tercatat sebesar 13,74% (yoy), 4,94% (yoy), dan 8,82% (yoy) pada Mei 2025. Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,19% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,17% (yoy).

Baca Juga: Simpanan Rumah Tangga Di Perbankan Turun Dorong Peningkatan Kredit Macet

"Dengan perkembangan kredit hingga Mei 2025 tersebut, dan prospek perekonomian ke depan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2025 akan berada pada kisaran 8-11%," ujar Perry saat konferensi pers hasil RDG, Rabu (18/6).

Di saat yang sama, kondisi likuiditas perbankan disebut masih memadai, meskipun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) cenderung melambat dari awal Januari 2025 sebesar 5,51% (yoy) menjadi 4,29% (yoy) pada Mei 2025.

Likuiditas perbankan yang tetap memadai tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 24,98% pada Mei 2025.

Baca Juga: Risiko Kredit Turun, Biaya Pencadangan Bank-Bank Besar Menyusut

Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada April 2025 tetap tinggi sebesar 25,41% sehingga masih mampu untuk menyerap risiko. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan tercatat rendah, sebesar 2,24% (bruto) dan 0,83% (neto) pada April 2025.

Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat, ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga.

"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi global dan domestik yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan," imbuhnya.

Baca Juga: Bank Masih Gencar Alirkan Kredit ke Sektor Berkelanjutan di Tengah Sejumlah Tantangan

Selanjutnya: Dony Oskaria Tegaskan Danantara Hanya Kelola Return BUMN

Menarik Dibaca: Rahasia Koordinasi Warna Ala Desainer Bikin Rumah Terasa Nyambung dan Nggak Ribet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×