kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kredit di awal 2019 lebih kencang dari tahun 2018


Senin, 04 Maret 2019 / 20:18 WIB
Kredit di awal 2019 lebih kencang dari tahun 2018


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan per awal tahun 2019 mulai membaik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam keterangan resminya menyatakan kredit per Januari 2019 meningkat 11,97% secara year on year (yoy).

Pertumbuhan kredit di bulan Januari 2019 secara persentase membaik dibandingkan periode Januari 2018 dan 2017 yang kala itu baru tumbuh masing-masing sebesar 7,4% yoy dan 8,28%.

OJK menjelaskan, berdasarkan sektornya kenaikan tersebut utamanya ditopang dari industri pengolahan sebagai salah satu sektor dengan porsi terbesar yang tumbuh sebesar 11,63% yoy. Selain sektor ini, pertumbuhan kredit di sektor pertambangan dan konstruksi juga ikut mengambil andil dengan peningkatan masing-masing sebesar 23,28% dan 24,42% secara tahunan.

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id mengamini pertumbuhan tersebut. Menurut bankir kredit di awal tahun 2019 memang lebih menggeliat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Praktis, hal ini menandakan telah membaiknya permintaan kredit sekaligus fungsi intermediasi perbankan di Tanah Air.

Ambil contoh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang mencatatkan realisasi kredit di bulan Januari 2019 mencapai Rp 469,22 triliun atau meningkat 15,84% secara yoy. Jauh lebih baik dibandingkan Januari 2018 yang hanya tumbuh 8,11% yoy.

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko cahyo menuturkan, pihaknya memang optimistis tahun ini kredit bisa dijaga paling tidak sama proyeksi OJK dan Bank Indonesia (BI) di kisaran 10%-12%. "Di BNI gambarannya kurang lebih sama dengan industri perbankan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (4/3).

Bank berlogo 46 ini mengatakan, ada beberapa sektor yang bakal menjadi fokus utama BNI. Antara lain, manufaktur, pertanian, perdagangan dan infrastruktur. "Sektor ini masih menjadi leading sektor ekonomi Indonesia karena bank itu mengikuti arah bisnis, maka pembiayaan perbankan akan masuk ke empat sektor tadi," sambungnya.

Di sisi lain, Anggoro juga menilai di tahun 2019 kredit ke sektor konsumsi akan naik. Sebabnya, konsumsi rumah tangga diperkirakan naik di atas 5% tahun ini. Dus, tahun ini BNI memprediksi pertumbuhan kredit cukup optimistis di kisaran 13%-15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×