kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -17.000   -0,89%
  • USD/IDR 16.477   49,00   0,30%
  • IDX 7.523   -27,02   -0,36%
  • KOMPAS100 1.056   -2,62   -0,25%
  • LQ45 796   -2,45   -0,31%
  • ISSI 255   -0,03   -0,01%
  • IDX30 412   -1,28   -0,31%
  • IDXHIDIV20 468   -4,36   -0,92%
  • IDX80 119   -0,23   -0,19%
  • IDXV30 123   -0,74   -0,60%
  • IDXQ30 131   -0,48   -0,36%

Adu Kinerja Penyaluran Kredit BCA, BNI dan CIMB Niaga pada Semester I-2025


Rabu, 30 Juli 2025 / 19:16 WIB
Adu Kinerja Penyaluran Kredit BCA, BNI dan CIMB Niaga pada Semester I-2025
ILUSTRASI. Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Alexandra Askandar (kedua kiri) bersama jajaran direksi saat paparan kinerja BNI di Jakarta, Jumat (25/7/2025). Sepanjang semester I 2025 BNI menerapkan strategi penguatan likuiditas dan pengelolaan kualitas aset. Momentum pertumbuhan dana murah (CASA), diperkuat oleh konsistensi transformasi digital, menjadi fondasi dalam memperbesar kapasitas ekspansi kredit dan pertumbuhan bisnis. Hingga akhir Juni lalu, penyaluran kredit BNI tumbuh 7,1% secara tahunan menjadi Rp 778,7 triliun.(KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah berbagai tantangan ekonomi domestik maupun global, penyaluran kredit bank-bank besar di Tanah Air terlihat masih tumbuh positif pada semester I-2025.

Bank Indonesia (BI) juga melaporkan, kredit perbankan tetap tumbuh positif kendati melambat secara bulanan. Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Juni 2025 sebesar Rp 7.956,4 triliun atau tumbuh 7,6% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ini lebih rendah dari 8,1% yoy pada Mei 2025. 

Pertumbuhan kredit investasi masih relatif tinggi yaitu 12,2% (yoy), sementara pertumbuhan kredit konsumsi dan kredit modal kerja masing-masing tercatat sebesar 8,6% yoy dan 4,3% yoy. Selanjutnya, penyaluran kredit properti dan UMKM masing-masing tumbuh 5,6% dan 2,0% yoy.

Penyaluran kredit kepada debitur korporasi dan perorangan tumbuh masing-masing sebesar 10,6% dan 4,2% pada Juni 2025.

Dari jajaran bank besar yang sudah merilis kinerja di semester I, PT Bank Central Asia (BBCA) menjadi bank yang paling ekspansif dalam menyalurkan kredit dengan pertumbuhan kredit sebesar 12,9% secara tahunan YoY menjadi Rp 959 triliun per Juni 2025.

Penyaluran kredit ditopang oleh, kredit korporasi yang tumbuh 16,1% YoY mencapai Rp451,8 triliun per Juni 2025. Kredit komersial naik 12,6% YoY menjadi Rp 143,6 triliun, dan kredit UKM meningkat 11,1% YoY hingga Rp127 triliun.

Baca Juga: Antisipasi Risiko, Bank Perketat Standar Penyaluran Kredit

Ditopang pertumbuhan KPR sebesar 8,4% menjadi Rp137,6 triliun, dan kredit kendaraan bermotor (KKB) 5,2% mencapai Rp65,4 triliun, total pertumbuhan kredit konsumer mencapai 7,6% YoY hingga Rp 226,4 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) tumbuh 9,4% YoY mencapai Rp 23,4 triliun. 

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Hendra Lembong mengatakan, pertumbuhan tersebut didukung penyaluran kredit di berbagai segmen, serta terjaganya kondisi likuiditas perseroan. Sejalan dengan pencapaian pertumbuhan kredit dan pendanaan serta volume perbankan transaksi, kinerja perseroan.

“Pertumbuhan kredit BCA positif di berbagai segmen, mulai dari korporasi, UMKM, serta konsumer. Penyelenggaraan BCA Expoversary 2025 turut menopang kinerja pembiayaan pada paruh pertama 2025," kata Hendra saat paparan kinerja perseroan, Rabu (30/7/2025).

Lebih lanjut Hendra menyampaikan, bahwa BCA senantiasa menyalurkan kredit secara pruden, mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dengan disiplin dalam menerapkan manajemen risiko.

Hingga akhir tahun ini BCA juga disebut belum ada rencana untuk merevisi target pertumbuhan kredit karena masih sesuai dengan guideline di 6%-8%.

"Kalau kita memang tidak memberikan spesifik target by segment. Nah memang kita lihat kadang-kadang situasi di lapangan itu kan bisa berbeda, tapi kita lihat secara BCA itu masih akan dalam range 6%-8%," ujar Hendra.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Modal Kerja Masih Lesu pada Mei 2025, Ini Respon BCA dan CIMB Niaga

Adapun PT Bank Negara Indonesia (BBNI) berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7,1% secara tahunan menjadi Rp 778,7 triliun hingga akhir semester I tahun 2025.

Capaian ini ditopang, kredit korporasi tumbuh 10,4% YoY menjadi Rp 435,8 triliun, terutama berasal dari korporasi swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Kredit kepada sektor swasta dan institusi naik 11,1% YoY menjadi Rp 314,6 triliun, sementara kredit ke BUMN tumbuh 8,7% YoY menjadi Rp 121,2 triliun.

Segmen konsumer mencatat pertumbuhan 10,7% YoY menjadi Rp 147,0 triliun, didorong oleh personal loan yang naik 11,7% YoY menjadi Rp 60,1 triliun dan KPR yang meningkat 9,9% YoY menjadi Rp 68,4 triliun. Kredit segmen kecil yaitu UMKM non-KUR telah menunjukkan pertumbuhan positif tahun ini, dimana tumbuh 9,2% YoY menjadi Rp 44,4 triliun. Selain itu, kredit segmen komersial juga telah mulai menunjukkan momentum pertumbuhan dengan mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5.5%.

Wakil Direktur Utama BNI Alexandra Askandar menyampaikan, hingga akhir tahun target kredit BNI tidak mengalami perubahan. Pihaknya membidik pertumbuhan kredit sekitar 8%-10% tahun ini. Dengan pertumbuhan kredit dari segmen korporasi dan konsumer masing-masing sebesar 10% hingga 12%.

Baca Juga: BRI Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh 7%-9% di Akhir Tahun 2025

Sementara PT Bank CIMB Niaga mencatat kenaikan penyaluran kredit 6,8% yoy menjadi Rp 231,8 triliun pada semester I 2025.

Capaian ini utamanya ditopang oleh segmen korporasi yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 9,3% menjadi Rp 93,08 triliun, sementara Usaha Kecil Menengah (UKM) naik 7,3% yoy menjadi Rp 27,02 triliun serta kredit konsumer tumbuh 4,7% yoy menjadi Rp 76,82 triliun. 

Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 26,7% yoy menjadi Rp 18,10 triliun.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, bahwa perseroan mencatat pertumbuhan kredit yang baik dan terukur sesuai dengan profil risiko dan kondisi pasar.

Namun Lani memperkirakan kredit akan sedikit melemah sampai akhir tahun karena faktor ketidakpastian yang masih tinggi. Sehingga pelaku usaha lebih berhati-hati untuk melakukan investasi lebih lanjut.

"Namun di tahun ini target kredit kami masih tetap sama diperkirakan bisa tumbuh sekitar 5%-7%. Kami fokus di UKM, Auto KKB dan selected corporation,” ungkap Lani.

Baca Juga: Geber Penyaluran Kredit Bank, BI Kurangi Oustanding SRBI

Selanjutnya: Ini Penyebab Aliran Modal Asing Keluar dari RI Meski Risiko Investasi (CDS) Melandai

Menarik Dibaca: Film Pendek Keluarga Suami Adalah Hama jadi Konten Terlaris di Noice

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×