kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,44   -8,07   -0.86%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit kendaraan bermotor di perbankan stagnan


Rabu, 14 Juni 2017 / 16:57 WIB
Kredit kendaraan bermotor di perbankan stagnan


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan sampai dengan bulan Maret 2017, pertumbuhan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) masih landai. Merujuk Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis OJK, per Maret 2017 KKB menurun tipis sebesar 1,03% menjadi Rp 118,21 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Randi Anto mengatakan sampai dengan bulan ramadan ini penyaluran KKB relatif tidak mengalami perubahan banyak dibanding dengan periode sebelum lebaran.

Kendati demikian pihaknya tetap optimis dengan adanya momentum Lebaran diharapkan dapat mendongkrak penyaluran kredit kendaraan bermotor. "Potensi pertumbuhan tetap ada, terutama untuk middle-low car seiring dengan growth income dan juga taksi daring di beberapa kota besar tertentu," katanya saat dihubungi KONTAN, Rabu (14/6).

Adapun, hingga akhir bulan Mei 2017 pihaknya hanya mencatatkan pertumbuhan KKB sebesar 6% secara tahunan atau year on year (yoy). Meski begitu, bank nomor wahid di Indonesia ini optimis sampai dengan akhir tahun pihaknya dapat menggenjot pertumbuhan mencapai 15%.

"Growth sampai Mei 2017 mencapai 6%, sehingga diperkirakan pertumbuhan (KKB) di sekitar 15%-17% sampai akhir tahun," tambahnya. Untuk mencapai target tersebut, bank berkode emiten BBRI ini menyebut akan lebih intensif memanfaatkan jaringan BRI untuk menjangkau kota-kota di wilayah luar kota besar.

Sementara itu, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan mengatakan memasuki masa Ramadan pihaknya belum melihat adanya potensi lonjakan pertumbuhan KKB. "Kami belum melihat ada lonjakan, sampai dengan Mei 2017 pertumbuhan KKB masih flat," katanya.

Untuk itu pihaknya saat ini lebih fokus ke cross selling nasabah perseroan dan juga melakukan kerjasama dengan agen tunggal pemegang merek (ATPM) dan dealers pilihan di luar cross selling.

"Secara keseluruhan, untuk kami sehubungan dengan remodeling bisnis kami tidak menargetkan kenaikan secara yoy," tambah Lani.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan kinerja penyaluran kredit pada kuartal I 2017 tetap menunjukkan tren positif. Meski begitu, bank swasta terbesar di Indonesia ini belum berani mematok target pertumbuhan terlalu tinggi hingga akhir tahun. Pasalnya, Kepala Divisi Bisnis Kredit Konsumer BCA, Felicia Mathelda Simon menyebut peningkatan KKB telah mengalami puncaknya pada akhir Mei 2017.

"Menjelang hari raya biasanya demand atas pembiayaan KKB akan meningkat, untuk tahun ini puncaknya di bulan Mei," ujarnya.

Sebagai gambaran saja, BCA mencatat hingga kuartal I 2017 pembiayaan KKB mengalami peningkatan cukup signifikan mencapai 19,3% secara yoy. Adapun, sampai akhir tahun BCA hanya mematok pertumbuhan KKB 10%.

Sebagai informasi, merujuk SPI Maret 2017 tercatat KKB mencapai Rp 118,21 triliun. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 1,03% secara yoy. Sementara secara tahun berjalan atau year to date (ytd) turun tipis sebesar 0,65%. Adapun, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KKB hingga Maret 2017 stabil di posisi 1,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×