kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kredit konstruksi akan tumbuh tinggi


Rabu, 10 Januari 2018 / 06:35 WIB
Kredit konstruksi akan tumbuh tinggi


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit konstruksi tahun ini diprediksi masih tetap tinggi. Tentu hal tersebut masih sejalan dengan program pembangunan infrastruktur yang digalakkan pemerintah.

Lihat saja data Bank Indonesia (BI) atas kinerja pertumbuhan kredit konstruksi yang tumbuh di atas rata-rata kredit perbankan. Mengacu data BI, pertumbuhan kredit konstruksi per November 2017 mencapai 20,9% dibandingkan periode sama 2016.

Tah heran, beberapa bankir berani memasang target pertumbuhan kredit konstruksi sebesar dua digit di tahun ini. Contohnya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Bank spesialis kredit perumahan ini menargetkan pertumbuhan kredit konstruksi sebesar 23%. Kredit konstruksi BTN banyak mengalir ke proyek-proyek properti.

Mahelan Prabantarikso, Direktur BTN menjelaskan, target pertumbuhan kredit konstruksi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan rumah dan permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) yang masih cukup besar. "Hal itu terlihat dari backlog kebutuhan rumah yang masih sekitar 11,4 juta unit,” kata Mahelan kepada Kontan.co.id, Selasa (9/1).

Mahelan menambahkan, pertumbuhan kredit konstruksi tersebut diharapkan bisa mendongkrak porsi kredit ini. Di 2018, BTN menargetkan porsi kredit konstruksi akan menjadi sebesar 12% hingga 14% dari total kredit BTN.

Sebagai gambaran, hingga November 2017, total penyaluran kredit emiten bersandi saham BBTN tersebut mencapai Rp 175,86 triliun. Kredit tersebut tumbuh 21,95% dari periode sama tahun 2016 yang senilai Rp 144,20 triliun.

Setali tiga uang, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga yakin kredit konstruksi masih deras mengucur. Tahun lalu, BNI memprediksikan kredit konstruksi tumbuh dobel digit.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia memaparkan, hingga November 2017 kredit di sektor konstruksi BNI tumbuh di kisaran 20% hingga 25% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Kenaikan ini sendiri terutama didukung oleh meningkatnya proyek-proyek infrastruktur yang diinisiasi oleh pemerintah,” terang Herry kepada Kontan.co.id.

Herry menjelaskan, untuk tahun ini, kredit konstruksi diyakini masih terus tumbuh seiring dengan program pemerintah yang masih akan fokus pada pembangunan infrastruktur. Sebagai bank BUMN, BNI tentu harus mendukung program-program infrastruktur tersebut.

Hingga November 2017, BNI telah menyalurkan total kredit sebanyak Rp 406,09 triliun. Kredit tersebut tumbuh 11,81% secara tahunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 363,18 triliun.

Meski pertumbuhannya masih cerah, para bankir tampaknya harus memperhatikan risiko kredit ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per Oktober 2017, kredit sektor konstruksi memiliki rasio kredit macet (NPL) cukup tinggi yakni 3,54%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×