Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kredit konsumer paling menjadi tumpuan bank untuk meningkatkan pertumbuhan kredit di tengah kelesuan kredit. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) telah melonggarkan kebijakan yang terkait kredit konsumer seperti loan to value (LTV) untuk kredit pemilikan rumah (KPR).
Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking PT Bank Permata Tbk mengatakan, pihaknya menargetkan kredit konsumer tumbuh 5%-10% di tahun 2016 ini dengan memacu penyaluran kredit di KPR, kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kartu kredit. "Kami mencatat telah menyalurkan kredit konsumer hingga Rp 30 triliun per saat ini," kata Bianto, Rabu (5/10).
Sementara Bank Mandiri menargetkan kredit konsumer bisa tumbuh di atas pasar. Harry Gale, Senior Vice President Consumer Loan PT Bank Mandiri Tbk menjelaskan karena konsumer memiliki peluang untuk meningkatkan kredit dari adanya pelonggaran aturan. "Akhir tahun 2016, kredit konsumer akan tumbuh di 16,6%, dari pertumbuhan kredit konsumer sebesar 9,3% per Juni 2016," terangnya.
Sementara itu, Jenny Wiriyanto, Direktur Business Banking Maybank Indonesia mengatakan, pihaknya membidik kredit ritel tumbuh 12% untuk tahun ini. Dengan target tersebut maka kredit ritel akan mencapai Rp 50,62 triliun di akhir tahun 2016 dari perhitungan realisasi kredit Rp 45,2 triliun per akhir tahun 2015. Maybank Indonesia mengincar beberapa segmen kredit yang terkait kredit ritel seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kartu kredit (KK).
Jenny bilang, pihaknya membidik pertumbuhan 10% untuk KPR setelah ada pelonggaran LTV untuk rumah pertama serta rumah selanjutnya, serta izin inden untuk rumah kedua. Untuk mendukung pelonggaran aturan pada KPR, Maybank Indonesia juga menawarkan bunga KPR single digit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
