Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan kredit konsumer pada kuartal 1 2017 akan banyak ditopang oleh bisnis KPR (kredit pemilikan rumah) dan KKB (kredit kendaraan bermotor).
Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS, Dody Arifianto mengatakan, dengan adanya dorongan dari kredit KPR dan KKB tersebut diperkirakan kredit konsumer bisa tumbuh sejalan dengan industri.
"Sepanjang 2017 diperkirakan kredit konsumer akan tumbuh antara 9% sampai 10% yoy," ujar Dody kepada KONTAN, Senin (9/1).
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk mengatakan, pertumbuhan kredit kuartal-I memang cenderung lambat. "Namun untuk kredit konsumer seperti KKB dan KPR diperkirakan akan tumbuh positif," ujar Jahja kepada KONTAN, Senin (9/1).
Sedangkan pada kuartal II- 2017 nanti menurut Jahja, pertumbuhan kredit akan banyak didorong oleh kredit modal kerja. Kredit ini diproyeksi akan banyak permintaan khususnya menjelang lebaran.
Sampai kuartal-III 2016 lalu pertumbuhan kredit BCA naik 5,8% secara tahunan yoy. Pertumbuhan kredit ini disumbang oleh kredit konsumer dan korporasi masing masing sebesar 8,1% dan 5,7%.
Sekadar informasi, pada akhir tahun 2016 lalu kredit konsumer perbankan masih tumbuh belum terlalu kencang. Tercatat sampai November 2016 pertumbuhan kredit konsumer perbankan 7,39% secara tahunan.
Beberapa analis menyebut kredit konsumer pada awal 2017 ini masih tertekan. Hal ini salah satunya disebabkan karena tekanan daya beli konsumen pada awal 2017 dari kenaikan harga barang, listrik dan LPG 12 kg.
Meskipun demikian, Bank Indonesia (BI) memperkirakan, kebijakan pelonggaran LtV (Loan to Value) pada 2016 lalu diperkirakan bisa membantu pertumbuhan kredit konsumer utamanya KPR pada kuartal 1 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News