kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.073   89,18   1,28%
  • KOMPAS100 1.057   16,45   1,58%
  • LQ45 831   13,55   1,66%
  • ISSI 215   2,30   1,08%
  • IDX30 423   7,01   1,68%
  • IDXHIDIV20 510   7,78   1,55%
  • IDX80 120   1,85   1,56%
  • IDXV30 125   0,65   0,52%
  • IDXQ30 141   2,02   1,46%

Kredit lesu, dana bank parkir di surat utang


Rabu, 28 Desember 2016 / 18:37 WIB
Kredit lesu, dana bank parkir di surat utang


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai Oktober 2016, total dana bank yang diparkir di surat berharga mencapai Rp 884,64 triliun. Angka ini tercatat merupakan tertinggi sejak 5 tahun terakhir.

Bankir menyebut ada dua sebab utama penempatan dana di surat berharga cukup tinggi sampai Oktober 2016. Dua faktor tersebut adalah lemahnya pertumbuhan kredit dan adanya peningkatan dana di perbankan karena adanya program pengampunan pajak (tax amnesty).

Kenaikan penempatan dana baik dalam bentuk surat berharga pemerintah maupun instrumen Bank Indonesia ini juga dirasakan oleh Bank OCBC NISP.“Utamanya dalam bentuk rupiah dan mata uang dollar Amerika, karena pertumbuhan kredit yang belum sesuai harapan,” ujar Parwati Surjaudaja, Direktur Utama Bank OCBC NISP kepada KONTAN, Rabu (28/12).

Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin juga mengatakan penempatan dana dalam surat berharga merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan bank untuk menyalurkan dana simpanan (DPK) yang masih tumbuh.

“Penempatan di surat berharga ini didasarkan pada pilihan investasi yang cukup bervariasi diantara obligasi pemerintah, korporasi, surat berharga Indonesia, sukuk dan surat pemberdaharaan negara yang berjangka pendek,” ujar Herwid kepada KONTAN, Rabu (28/12).

Tersedianya instrumen jangka pendek seperti surat pemberdaharaan negara sangat membantu pada saat permintaan kredit mulai tumbuh, bank bisa dengan mudah mengalihkannya menjadi kredit.

Sementara tahun depan diperkirakan penempatan dana bank disurat berharga masih cukup tinggi, meski diperkirakan kenaikannya tidak setinggi tahun ini. "Hal ini sesuai dengan harapan pertumbuhan kredit di sektor rill seiring dengan program belanja pemerintah," ujar Parwati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×