Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kinerja Bank Bukopin dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) masih belum baik. Sebab rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) KUR Bank Bukopin masih tinggi, yakni mencapai 5,5% per November 2014.
Berdasarkan data Komite KUR, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, per November 2014, volume KUR yang disalurkan Bank Bukopin mencapai Rp 1,81 triliun. Jumlah ini menujukan pertumbuhan hanya 3,42% secara year on year (yoy) dibanding November 2013 yang mencapai Rp 1,75 triliun.
Sayangnya, lambatnya pertumbuhan penyaluran KUR Bank Bukopin justru diikuti kenaikan NPL. NPL KUR Bank Bukopin justru meningkat dari 4,2% per November 2013 menjadi 5,5%.
Lambatnya pertumbuhan volume penyaluran KUR juga diikuti pertumbuhan jumlah debitur yang tidak banyak. Debitur KUR usaha mikro dan kecil (UMK) di Bank Bukopin meningkat dari 11.760 debitur per November 2013 menjadi 12.139 debitur per November 2014.
Sedangkan rata-rata kredit yang diterima tiap debitur KUR hanya sedikit meningkat dari Rp 149,3 juta per November 2013 menjadi Rp 149,4 juta per November 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News