Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank pelat merah mencatatkan penurunan jumlah kredit yang belum disalurkan alias undisbursed loan pada tahun lalu. Salah satunya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Dalam laporan keuangan kuartal IV 2017, BNI mencatat undisbursed loan turun 8,6% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi menjadi Rp 48,65 triliun dari tahun sebelumnya mencapai Rp 53,24 triliun.
Dari jumlah tersebut sebanyak Rp 7,51 triliun berasal dari debitur Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jumlah ini meningkat cukup besar mencapai 33,86% dibanding tahun 2016 senilai Rp 5,61 triliun. Sementara, sisa Rp 40,07 triliun berasal dari perusahaan non BUMN.
Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan, undisbursed loan mayoritas disumbang dari ekspansi kredit sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi, sektor perdagangan, restoran dan hotel serta sektor konstruksi.
BNI ingin menurunkan besaran undisbursed loan pada tahun ini. Pasalnya, Rico menilai, pertumbuhan permintaan kredit serta perbaikan ekonomi akan semakin membaik tahun ini. "Untuk tahun ini kami optimistis dapat menekan kembali undisbursed loan dengan strategi mereview kebutuhan debitur sesuai kondisi ekonomi yang semakin membaik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (15/2).
Sebagai informasi, sampai akhir 2017, bank berlogo 46 ini telah menyalurkan kredit dengan nilai outstanding mencapai Rp 441,31 triliun. Jumlah ini meningkat 12,20% secara tahunan.
Bank pelat merah lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga berhasil menurunkan total undisbursed loan pada tahun lalu. Tercatat total kredit menganggur mencapai Rp 105,8 triliun pada akhir 2017, turun 11,81% dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp 119,97 triliun.
Namun, beberapa bank masih membukukan kenaikan kredit mubazir. Misalnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mencatat kenaikan undisbursed loan pada 2017 sebesar 19,81% menjadi Rp 143,15 triliun. Jumlah kredit mubazir Bank Mandiri tercatat paling besar dibanding seluruh bank BUMN.
Kredit mubazir di Bank Mandiri berasal dari perusahaan BUMN sebesar Rp 36,74 triliun. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2016 yang hanya Rp 31,64 triliun. Sementara dari non BUMN melonjak lebih tinggi yakni 21,14% yoy dari Rp 87,83 triliun menjadi Rp 106,40 triliun di akhir 2017.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mencatatkan kenaikan undisbursed loan pada akhir 2017. Total kredit mubazir mencapai Rp 18,51 triliun, naik 12,61% dari posisi akhir 2016 yang tercatat Rp 16,44 triliun.
Adapun, secara total, undisbursed loan keempat bank BUMN itu mencapai Rp 316,12 triliun sampai akhir tahun lalu. Jumlahnya naik tipis 2,26% dari jumlah kredit yang belum disalurkan pada 2016 sebesar Rp 309,13 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News