kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kredit mulai menggeliat, LDR perbankan bakal berangsur naik lagi


Selasa, 15 Desember 2020 / 21:20 WIB
Kredit mulai menggeliat, LDR perbankan bakal berangsur naik lagi
ILUSTRASI. Kredit yang melambat membuat rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan kian longgar.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penyaluran kredit masih melambat akibat pandemi Covid-19 bahkan hingga penghujung tahun 2020. Ini membuat rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan kian longgar.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per September 2020, LDR bank umum mencapai 83,46%, jauh lebih rendah dari akhir 2019 lalu yang sempat menyentuh 94,43%. Bank persero memiliki LDR sebesar 83,82% per September 2020 menyusut dari periode setahun sebelumnya 95,59%. Sementara LDR bank swasta konvensional tercatat 80,98%.

Beberapa bankir menyebut, penyaluran kredit yang mulai bergerak di kuartal IV 2020 perlahan membawa LDR ke arah yang lebih normal. Ambil contoh, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang per Oktober 2020 lalu mencatatkan LDR sebesar 88%.

Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengatakan, LDR BTN itu memang menjadi salah satu level LDR terendah BTN. Namun, per November 2020, LDR BTN sudah mulai begerak naik ke 90%. "Kami yakin di Desember 2020 masih bisa dijaga di level 90%," ujarnya, Senin (14/12).

Baca Juga: Restrukturisasi kredit terimbas pandemi diyakini terkendali, ini penyebabnya

Dia menambahkan, LDR yang cenderung longgar ini sedikit banyak disebabkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang cukup deras. Tercatat per Oktober 2020, DPK Bank BTN naik 18,6% secara year on year (yoy). Pertumbuhan itu juga terus berlanjut hingga November 2020.

Sementara itu, penyaluran kredit masih tumbuh mini sebesar 2,5% secara tahunan. "Meskipun kredit meningkat, kami melihat ada pertumbuhan dana-dana baru," jelasnya.

Pahala meyakini, rasio LDR perlahan akan bergerak ke level normal. Sebab, walaupun masih pelan, penyaluran kredit sudah bergerak positif terutama untuk kredit KPR dan komersial (konstruksi) BTN. "September ke Oktober sudah positif pertumbuhannya. Kredit KPR dan konstruksi juga mulai pulih," imbuhnya.

Sementara, Direktur Utama PT Bank Panin Tbk Herwidayatmo menyebutkan, per September 2020 posisi LDR Bank Panin tercatat 84,03%. Per November 2020, LDR Bank Panin masih cenderung stabil di 83,87%. Nyaris tidak bergerak dari posisi kuartal III 2020.

Sementara per Desember 2020 LDR justru menurun ke 83,12%. Menandakan likuiditas Bank Panin masih dalam batas longgar.

Hal ini tidak terlepas dari penyaluran kredit yang masih lemah alias negatif. Di samping itu, laju DPK Bank Panin masih sangat deras. "DPK dari Desember 2019 hingga saat ini masih naik sekitar 12%," imbuhnya.

Sebagai gambaran informasi saja, per Oktober 2020 realisasi kredit Bank Panin memang masih menyusut 14,61% secara yoy menjadi Rp 115,27 triliun.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga tidak melihat ada pengetatan dari sisi LDR. Direktur BCA Santoso Liem mencatat per September 2020, LDR BCA masih sangat longgar sebesar 69,6%.

"Likuiditas  berada pada tingkat yang sehat untuk mengantisipasi berbagai ketidakpastian selama masa pandemi Covid-19," ujarnya.

LDR BCA longgar disebabkan peningkatan DPK yang tumbuh signifikan sebsear 14,3% yoy menjadi Rp 780,7 triliun.

Selanjutnya: DPK valas perbankan masih tumbuh dua digit, namun mulai melandai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×