kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.597.000   -12.000   -0,75%
  • USD/IDR 16.175   0,00   0,00%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Kredit Perbankan ke Sektor Infrastruktur Berpotensi Tumbuh di 2025


Senin, 27 Januari 2025 / 17:49 WIB
Kredit Perbankan ke Sektor Infrastruktur Berpotensi Tumbuh di 2025
ILUSTRASI. Penyaluran kredit perbankan ke sektor infrastruktur diperkirakan masih akan tumbuh pada tahun 2025 seiring dengan program pemerintahan Prabowo. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan ke sektor infrastruktur diperkirakan masih akan tumbuh pada tahun 2025 seiring dengan program pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dalam laporan HSBC Global Private Banking (HSBC GPB), perekonomian Indonesia pada tahun 2025 diprediksi akan diuntungkan dari kombinasi antara pembangunan infrastruktur, diversifikasi ekspor, dan konsumsi domestik yang kuat. Kebijakan pemerintah yang berkelanjutan menjadi faktor kunci. 

Defisit fiskal diproyeksikan tetap di bawah 3% dari PDB, yang memungkinkan pemerintah mempertahankan belanja infrastruktur dan kesejahteraan sosial.

Baca Juga: OJK Akui Pertumbuhan Kredit ke Sektor Padat Karya Belum Optimal

Jika melihat program pemerintah di tahun 2025 dimana Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) menargetkan sebanyak 34 proyek bidang PUPR akan dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Rencanyan ada sebanyak 14 proyek KPBU ada di Sumber sektor Daya Air, 10 proyek KPBU sektor jalan dan jembatan, 7 proyek KPBU sektor organisasi, dan 3 proyek KPBU sektor perumahan. Selain itu pemerintah dengan program tiga juta rumah juga berpotensi mendongkrak konstruksi kredit yang di dalamnya termasuk infrastruktur.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, pada tahun 2024 lalu, telah menyalurkan kredit ke sektor konstruksi dan termasuk infrastruktur sebesar Rp 39 triliun, jumlah ini tumbuh 11,5% secara tahunan (year on year/yoy). 

"Terkait infrastruktur kredit, BCA berkomitmen mendukung pengembangan sektor ini dengan menyalurkan kredit secara prudent, dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian sesuai dengan dinamika makro ekonomi domestik maupun global," ungkap Hera F Haryn, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA kepada Kontan, Jumat belum lama ini.

Seiring dengan itu Hera menyebut BCA akan terus menjaga keseimbangan antara kecukupan likuiditas dengan ekspansi kredit yang sehat, dengan tetap mempertimbangkan perkembangan kondisi pasar dan risiko.

Baca Juga: 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Apa Yang Dilakukan?

Selain BCA, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang pada tahun lalu menyalurkan infrastruktur kredit sebesar Rp 55,5 triliun sepanjang tahun 2024, atau tumbuh 1,9% yoy.

Jika melihat laporan presentasi BNI setahun penuh 2024, komposisi kredit ke sektor infrastruktur mencapai 9% dari total kredit BNI pada tahun lalu. 

Sedangkan kualitas kredit atau rasio infrastruktur kredit bermasalah berada di level 0,8% per Desember 2024.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengungkapkan, kinerja intermediasi BNI tumbuh positif dan seimbang, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. 

Hal ini turut mendorong pertumbuhan kredit BNI sebesar 11,6% YoY menjadi Rp775,87 triliun pada tahun 2024.

“Meski kualitas aset kami kuat, BNI tetap berhati-hati dan bertumbuh secara konservatif di tengah wilayah global,” ujar Novita.

Sedangkan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) memproyeksikan pada tahun 2025 terdapat peluang bagi pertumbuhan di sektor infrastruktur, sejalan dengan penurunan suku bunga acuan BI dan beragam program prioritas pemerintah.

“Kami optimistis bahwa kebijakan pemerintah di sektor infrastruktur ini akan menjadi salah satu pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” ungkap Dadi Budiana, Direktur Manajemen Risiko Danamon kepada Kontan.

Baca Juga: BI Rate Turun, Sejumlah Perbankan Optimistis Kinerja Kredit Tumbuh Positif Tahun Ini

Lebih lanjut ia menyebutkan, dalam penyaluran kredit, Danamon akan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk memastikan kualitas kredit Danamon selalu terjaga baik dan berjalan seiring dengan pertumbuhan bisnisnya.

Untuk tahun 2025, Danamon menargetkan pertumbuhan kredit yang diberikan secara keseluruhan pada kisaran dobel digit, dengan menjalankan prinsip kehati-hatian dan memastikan kualitas aset yang terjaga. 

Target pertumbuhan ini sejalan dengan target pertumbuhan kredit yang ditetapkan Bank Indonesia untuk tahun 2025, yaitu di kisaran 11%-13%.

Sementara itu, untuk mendukung pertumbuhan kredit secara keseluruhan pada tahun 2025, Danamon akan terus mengoptimalkan ekosistem Grup MUFG dan empat lini bisnis utamanya, yaitu Enterprise Banking & Financial Institution, Small Medium Enterprise (SME), Consumer Banking, dan Adira Finance.

Untuk menjaga kualitas kredit, Danamon selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian serta terus melakukan proses perbaikan dalam penyaluran kredit kepada nasabah, agar tingkat NPL Danamon terus terjaga dengan sehat. 

Selanjutnya: Anggaran Perdin Dipotong Hingga 50%, PHRI: Aktivitas Hotel dan Restoran Bisa Turun

Menarik Dibaca: Bali Mayoritas Hujan, Waspadai Hujan Petir di 3 Wilayah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×