kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,84   -10,68   -1.14%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal I-2019 BOPO bank daerah melonjak


Kamis, 18 April 2019 / 13:17 WIB
Kuartal I-2019 BOPO bank daerah melonjak


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Januari 2019 Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) bank daerah mulai naik dibandingkan akhir 2018. Pada Januari 2019 BOPO bank daerah tercatat berada di level 78,20%, sementara pada Desember 2018 sebesar 77,88%.

Beberapa bank daerah bahkan mengaku hingga kuartal I-2019, BOPO masih tinggi. 

Sekretaris Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara) Abdul Haris menyatakan, hingga akuartal I-2019 BOPO Bank Kaltimtara mencapai 86,32%.

“Akhir 2018 lalu, BOPO kami masih berada di level 71,91%. Sementara hingga akhir Maret 2019 sebesar 86,32%,” katanya kepada Kontan.co.id.

Meskipun melonjak, Haris menyatakan hal tersebut sejatinya wajar mengingat di awal tahun, biaya operasional sudah mulai berjalan normal. Sedangkan di sisi lain, pendapatan operasional belum sempurna terbentuk.

Ia menambahkan hingga Maret, biaya bunga yang mencapai 54% menjadi faktor utama pemberat BOPO. Sementara hingga akhir 2019, Bank Kaltimtara menargetkan BOPO di level 79,48%.

Hal serupa juga terjadi di PT Bank Pembangunan Sumatera Selatan dan Babel. Direktur Pemasaran Antonius Prawiro Argo bilang hingga Maret 2019, BOPO Bank Sumselbabel telah menyentuh 82,59%, berada di atas target yang dicanangkan sebesar 79,65%

“Beban utama kami ada di biaya dana. Tapi hingga akhir tahun kami masih optimistis untuk mencapai target dengan terus mengoptimalkan dana murah, dan LDR sehingga tidak ada biaya yang idle serta biaya juga makin efisiensi,” katanya.

Meski demikian beberapa bank daerah lain justru mulai bergegas menyusutkan BOPO sejak awal tahun. PT Bank Pembangunan Daerah DIY misalnya, hingga kuartal I-2019 mencatatkan BOPO sebesar 69,74%. Jauh lebih kecil dibandingkan akhir 2018 lalu sebesar 73,35%.

Direktur Pemasaran Bank DIY Agus Trimurjanto bilang hingga akhir tahun Bank DIY menargetkan memiliki rasio BOPO sebesar 69,74%.

Begitupun di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM). Hingga kuartal I-2019, Direktur Keuangan Ferdian Timur Satyagraha bilang BOPO Bank Jatim telah turun hingga 62,7%, dibandingkan akhir 2018 lalu yang mencapai 69,45%.

“Hingga akhir tahun kami target BOPO kami sebesar 68,89%. Dan untuk memenuhi target tersebut menjadi dana murah (CASA), dan meluncurkan beberapa produk tabungan baru. Misalnya tabungan prioritas, tabungan rencana,” kata Ferdian.

Selain itu, peningkatan layanan perbankan digital juga akan jadi andalan. Ferdian bilang Bank Jatim akan berupaya mengakuisisi nasabah baru, khususnya dari segmen UMKM melalui Jatim Code, platform QR Code Bank Jatim yang baru diluncurkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×