kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kuartal II, target kredit BTN tumbuh 20%


Senin, 09 Mei 2016 / 12:49 WIB
Kuartal II, target kredit BTN tumbuh 20%


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Proyek infrastruktur ternyata memberikan berkah bagi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Pasalnya, pembangunan proyek infrastruktur kian memicu permintaan hunian.

BTN optimistis mencetak pertumbuhan tinggi di sepanjang kuartal II tahun ini. Direktur BTN Mansyur S Nasution mengatakan, permintaan perumahan nan besar ditopang backlog perumahan sebanyak 13,5 juta unit di seluruh Tanah Air.

Faktor lain, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 600.000 unit dan sebanyak 400.000 unit untuk non-MBR. "BTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20% di kuartal II," ujar Mansyur saat dihubungi KONTAN, Minggu (8/5).

Perbandingan saja, pada kuartal II tahun lalu, BTN menyalurkan total kredit sebesar Rp 126,13 triliun. Proyeksi BTN, mereka berpotensi menyalurkan pembiayaan untuk 50.000 unit hingga 60.000 unit rumah di kuartal II-2016.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, sejumlah wilayah menunjukkan permintaan tinggi terhadap perumahan. Contoh, di wilayah Batang, Jawa Tengah, permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai 3.000 unit landed house alias rumah tapak.

Selain di Batang, lonjakan tinggi permintaan rumah juga terjadi di wilayah Papua. Sebagai informasi, pada kuartal I-2016 lalu, porsi pembiayaan kredit perumahan masih mendominasi dengan menyumbang 90,29% atau sebesar Rp 129 triliun dari total kredit bank milik pemerintah ini.

Sementara sisanya sebesar 9,7% atau Rp 13,8 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit non-perumahan. Untuk menggenjot kredit di semester II-2016, BTN menerapkan strategi penurunan suku bunga KPR non-promo sebesar 9,75% pada September mendatang.

Saat ini, bunga KPR non-promo milik BTN sebesar 11%-12%. Sementara bunga promo KPR non-subsidi dipatok sebesar 8% per tahun. Adapun bunga KPR subsidi tetap sebesar 5% per tahun. Kredit subsidi menyumbang porsi 54% terhadap total baki kredit BTN.

Di luar pendapatan bunga, BTN berambisi mempertebal pendapatan melalui pembentukan asuransi jiwa. BTN bakal mewujudkan rencana asuransi jiwa patungan dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Rencananya, perusahaan patungan ini bakal berdiri pada Juni 2016. Sejatinya, rencana pendirian asuransi jiwa ini sudah dicanangkan sejak 2014 lalu.

Perusahaan asuransi jiwa ini bakal menambah pos pendapatan komisi. Di kuartal I-2016, fee based income BTN  tercatat sebesar Rp 262 miliar. Pada periode sama, pendapatan bunga bersih BTN sebesar Rp 1,8 triliun.

Sepanjang kuartal I-2016, BTN mencatatkan kenaikan laba 22% menjadi Rp 491 miliar ketimbang Rp 402 miliar pada kuartal I-2015 dan pertumbuhan kredit 18,9%.
Arsy Ani Sucianingsih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×