kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bank-bank besar tumbuh pesat di semester I 2021


Jumat, 30 Juli 2021 / 18:02 WIB
Laba bank-bank besar tumbuh pesat di semester I 2021
ILUSTRASI. Bank-bank besar mampu menumbuhkan pertumbuhan laba yang pesat di semester I 2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar di Tanah Air mampu menorehkan kinerja ciamik sepanjang paruh pertama 2021. Laba bersih yang dibukukan melonjak secara tahunan meskipun masih dihadapkan dengan kondisi pandemi Covid-19.

Pertumbuhan kinerja tersebut tidak lepas dari strategi efisiensi yang dilakukan bank di tengah tekanan, penurunan biaya dana atau cost of fund (CoF) dan masih relatif terjaganya kualitas aset.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya menvetak pertumbuhan laba bersih secara konsolidasi hingga 21,4% secara year on year (YoY). Pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) sama-sama tumbuh masing-masing 21,5% dan 17,2%.

Pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank Mandiri meningkat menjadi 5,05% dari sebesar 4,93% pada Juni 2020 seiring dengan penurunan CoF bank only dari 2,5% menjadi 1,7%. Penurunan biaya dana itu karena perseroan mampu menjaga tren pertumbuhan dana murah. 

Baca Juga: BSI tak merevisi RBB tahun ini, simak alasannya

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan kinerja Bank Mandiri. Anak usahanya itu meraup pertumbuhan laba bersih 34,3% YoY.

Hery Gunardi Direktur Utama BSI mengatakan, profitabilitas sukses tumbuh karena BSI sudah beradaptasi setelah mempelajari kondisi pandemi yang belangsung lebih dari selama satu setengah tahun terakhir.

"Kami melakukan cost efisiensi dan juga bisa menjalankan bisnis tanpa ketemu nasabah lewat layanan digital. Faktor kedua yang mendorong profitabilitas ini karena kami sudah melakukan pencadangan sangat besar tahun lalu sehingga tekanan untuk melakukan pencadangan tahun ini tidak sebesar tahun 2020," katanya dalam konferensi pers, Jumat (30/7).

Bank Mandiri melihat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berdampak pada daya beli masyarakat. Namun, Bank Mandiri masih optimistis bisa mencapai rencana bisnis bank (RBB) yang sudah ditetapkan tahun ini.

Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, optimisme tersebut setelah berkaca dari capaian semester I.  Dalam menyalurkan kredir, perseroan akan selektif dengan memasuk ke sektor-sektor potensial. BSI juga tidak merevisi RBB tahun dan optimis bisa mencapai target laba bersih sebesar sekitar Rp 2,9 triliun- Rp 3 triliun.

Sementara Bank CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan laba bersih 22,2% YoY. Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, pertumbuhan itu didorong kenaikan pendapatan operasional sebesar 8,7% yoy, serta stabilnya biaya operasional  sehingga cost to income ratio (CIR) turun 45,1%.  “Walau kinerja menggembirakan pada semester I , kami optimis dengan tetap berhati-hati di tengah meningkatnya kembali wabah Covid-19,”  ujarnya.

Adapun PT Bank Danamon Indonesia Tbk menorehkan pertumbuhan laba bersih 18%, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatat kenaikan 19,87%,  BTPN melesat 47%, dan BCA tumbuh 18,1%. Hanya Bank OCBC yang tercatat mengalami penurunan laba bersih pada semester I sebesar 6% secara tahunan. Namun, secara kuartalan kinerjanya membaik dimana laba kuartal II tumbuh 86% dari kuartal I.

Baca Juga: Bank Mandiri catat pertumbuhan kredit sebesar 16,4% pada semester I, ini pendorongnya




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×