kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bank besar tertekan di kuartal I


Selasa, 28 April 2020 / 20:15 WIB
Laba bank besar tertekan di kuartal I


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona terbaru (Covid-19) bakal kian menekan kinerja perbankan besar tahun ini. Sebagian bank sebetulnya sudah memperkirakan bakal ada perlambatan tahun ini sebelum virus itu mencuat. Ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang jadi alasan mereka lebih konservatif pasang target.

BCA Sekuritas sudah menurunkan proyeksi laba bank besar tahun ini. Perlambatan net profit tersebut kemungkinan besar bakal sudah mulai terjadi sejak kuartal pertama mengingat kredit sudah melambat sejak awal tahun dan restrukturisasi kredit juga meningkat akibat Covid-19.

Baca Juga: Kuartal I-2020, OCBC NISP meraih laba Rp 791 miliar

Direktur Keuangan BCA, Vera Eva Lim mengatakan, sudah sejak awal tahun perseroan memasang target kinerja secara konservatif dengan ketidakpastian situasi ekonomi. Covid-19 akan semakin menambah tantangan bank.

Hanya saja, dia tidak bersedia memberikan bocoran terkait kinerja perseroan di kuartal I. "BCA akan menyampaikan detail pencapaian perseroan kuartal pertama kepada publik sesuai jadwal yang akan diinformasikan kemudian," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (28/4).

Pada Februari 2020, laba bersih BCA sudah tergerus 14,5 secara year on year (YoY) menjadi Rp 1,42 triliun. Ini jadi perolehan laba bulan terendah yang ditorehkan bank swasta terbesar tanah air ini sejak Februari 2018. Namun, lantaran net profit perseroan di Januari masih tumbuh tinggi maka secara total laba bersih di dua bulan pertama masih tumbuh 13,7% jadi Rp 4,33 triliun.

Melambatnya pertumbuhan laba BCA di Februari terutama disebabkan oleh kenaikan biaya pencadangan yang cukup tinggi dari Rp 348,2 miliar pada Februari 2019 menjadi Rp 1,09 triliun. Jika melihat dampak Covid-19 terhadap perbankan maka tantangan net profit perseroan di bulan Maret kemungkinan lebih berat.

Baca Juga: Bank Mayapada terima tambahan modal Rp 252 miliar

Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja pada hari sebelumnya memastikan laba tahun ini perseroan tahun ini akan turun. “Tahun ini pasti laba akan negatif, sepertinya tidak akan ada bank yang labanya akan tumbuh," ujarnya.

Sementara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk hanya membukukan laba bersih Rp 418 miliar di triwulan pertama tahun ini. Itu merosot tipis 0,7% dari periode yang sama tahun 2019.

Penyaluran kredit BJB masih tumbuh 9,1% YoY dengan kredit macet dan bermasalah (Non Performing Loan) juga berhasil ditekan pada kisaran 1,65%. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan bertumbuh 4% YoY sebesar Rp 93,8 triliun.

Direktur Utama bank BJB, Yuddy Renaldi mengatakan hasil positif tersebut di tengah pandemi Covid-19 diiringi dengan serangkaian inovasi dan pengembangan berbagai produk dan jasa layanan perseroan demi menjaga keberlanjutan usaha yang konsisten.

Baca Juga: Simak berbagai promo Ramadan untuk nasabah di rumah dari Bank BMRI, BNGA dan BBCA

"Pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan tetap kami jaga, di tengah kondisi wabah Virus Korona yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, kami masih dapat menjaga catatan laju pertumbuhan positif." papar Yuddy dalam keterangan resminya, Selasa (28/4).

Adapun Bank Jatim masih berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih di kuartal I tahun ini. Namun, Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan perseroan belum bisa menjelaskan detail perbandingannya pertumbuhannya dengan tiga bulan pertama tahun lalu. Bank Jatim belum merevisi target tahun ini "Kami masih menunggu sampai Juni, melihat progres kinerja," ujar Ferdi.

Bank Mandiri masih mencatatkan pertumbuhan laba di Februari sebesar 17,9% YoY jadi Rp 2,46 triliun (bank only). Secara total dua bulan pertama, laba perseroan Rp 4,76 triliun atau tumbuh 13,4% YoY.

Baca Juga: Dato Sri Tahir tambah modal Bank Mayapada (MAYA) sebesar Rp 3,5 triliun

Net profit BNI di Februari meningkat 27,7% YoY jadi 1,31% dan sepanjang Januari-Februari tumbuh 12,5% mencapai Rp 2,57 triliun. Sedangkan BRI mengalami penurunan laba bersih 1,5% YoY di bulan kedua, tetapi sepanjang Januari-Februari masih tumbuh 2,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×