kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Laba BCA Diproyeksi Tertekan Margin pada Kuartal III-2025, Ini Penjelasannya


Senin, 20 Oktober 2025 / 04:55 WIB
Laba BCA Diproyeksi Tertekan Margin pada Kuartal III-2025, Ini Penjelasannya
ILUSTRASI. Nasabah menunggu di kantor cabang Bank BCA, Jakarta (11/10/2024). OJK mencatat dana pihak ketiga (DPK) perbankan bulan Agustus 2024 sebesar Rp 8.650 triliun atau tumbuh minus 0,42% secara bulanan. Sementara kredit perbankan tercatat Rp 7.508 triliun atau terkontraksi minus 0,09%. OJK menilai, pertumbuhan DPK yang lebih rendah dibandingkan kredit mencerminkan kebutuhan ekspansi usaha yang lebih tinggi dibandingkan kebutuhan menyimpan dana, yang mencerminkan normalisasi dunia usaha. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Central Asia Tbk (BCA) diprediksi bakal mengalami perlambatan, khususnya pada laba di kuartal III-2025. Margin menjadi masalah yang membuat laba bank berkode saham BBCA ini sedikit tertekan di periode Juli-September 2025.

Seperti diketahui, BCA bakal memaparkan kinerja keuangan terbarunya pada hari ini (20/10/2025). Ini mengawali musim paparan kinerja untuk bank-bank bermodal besar di periode yang sama.

Konsensus analis Bloomberg memprediksi, laba BCA untuk periode Juli-September 2025 senilai Rp 14,17 triliun. Jumlah tersebut sedikit turun dari kuartal sebelumnya senilai Rp 14,86 triliun.

Analis Bloomberg Intelligence (BI) Sarah Jane Mahmud dalam riset terbarunya pada 15 Oktober 2025 menyebutkan, pertumbuhan laba BCA kemungkinan akan terhambat oleh melemahnya perolehan pendapatan bunga bersih (NII).

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham BCA Jelang Laporan Kinerja Kuartal III-2025

Ia bilang, tekanan margin kemungkinan masih berlanjut akibat suku bunga yang lebih rendah. Hal ini merupakan dampak dari pemotongan suku bunga kebijakan oleh bank sentral sebesar 150 basis poin (bps) dalam siklus pelonggaran.

"Tekanan margin tersebut juga diperburuk oleh moderasi dalam penyaluran kredit," tulisnya.

Meski demikian, ia melihat ada sentimen positif yang dapat menahan kompresi margin bersih atau NIM. Membaiknya kondisi likuiditas, basis deposito murah (CASA) yang terus bertumbuh, serta komposisi aset yang menguntungkan dinilai dapat membatasi penurunan margin. 

Sebagai catatan, NIM BCA pada kuartal II-2025 tercatat sebesar 5,8% dan diprediksi masih berada di bawah tekanan pada kuartal III-2025.

Dari sisi penyaluran kredit, BCA diperkirakan masih dapat mempertahankan kinerja yang kuat. Meskipun ada potensi perlambatan tipis akibat penurunan aktivitas perdagangan global dan sentimen konsumen yang sedikit melemah.

“Pertumbuhan kredit BBCA diyakini masih bisa memimpin di antara para pesaingnya,” tambahnya.

Pertumbuhan pinjaman BBCA diperkirakan akan berada di kisaran dua digit rendah. Sebagai gambaran, penyaluran kredit BCA di Agustus 2025 tumbuh sebesar 9,27% secara tahunan (YoY).

 

Namun, Sarah menekankan adanya potensi risiko pada kualitas aset yang mungkin sedikit memburuk, terutama pada segmen bisnis kecil. Oleh karena itu, bank dengan kode saham BBCA ini diperkirakan akan tetap menahan provisi pada level yang tinggi. 

Per Agustus 2025, BCA memang masih berjibaku dengan beban biaya pencadangan yang tetap menggunung. Pasalnya, beban yang perlu ditanggung BCA untuk pos tersebut naik 106,75% YoY menjadi Rp 2,66 triliun.

“Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi untuk membangun penyangga (buffer) yang lebih besar guna melindungi dari potensi kerugian kredit,” tandasnya.

Selanjutnya: Danantara: Mesin Investasi atau Instrumen Geopolitik?

Menarik Dibaca: Cuaca Panas Terik? Jangan Panik, Ini Cara Lindungi Kulit Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×