kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laba bersih BCA Syariah tumbuh melambat di semester I 2019


Jumat, 26 Juli 2019 / 13:48 WIB
Laba bersih BCA Syariah tumbuh melambat di semester I 2019


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA Syariah masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih sepanjang paruh pertama 2019. Namun, pertumbuhan tersebut mengalami perlambatan dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.

Semester I, BCA Syariah hanya berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 25,8 miliar atau tumbuh 2,2% secara year on year (yoy). Sementara pada semester I 2018, perseroan bisa mencatatkan pertumbuhan signifikan yakni 25%.

Baca Juga: Yuk, tengok bunga deposito bank paling tinggi per 25 Juli 2019

Perlambatan pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan pembiayaan dan net imbalan (NI). BCA Syariah hanya berhasil membukukan pembiayaan Rp 4,91 triliun atau tumbuh 4,3% dari paruh pertama 2018 dan rasio net imbalan turun dari 4,4% menjadi 4,2%.

Padahal semester I tahun lalu, pembiayaan anak usaha Bank BCA tumbuh 21,33%.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, pihaknya sudah memproyeksi perlambatan pertumbuhan tersebut lantaran memang masih dalam tahun politik.

Baca Juga: Terbebani defisit Rp 7 triliun, BPJS Kesehatan dihantui denda puluhan miliar

"Kita sudah proyeksi semester I memang akan sedikit slowdown. Tapi kami optimis semester II akan lebih baik sehingga sampai akhir tahun laba bersih dan kredit kami proyeksi masih tumbuh double digit," katanya di Jakarta, Jumat 926/7).

Optimisme tersebut sejalan dengan rencana BCA melakukan penyertaan modal tahun ini ke BCA Syariah. Injeksi modal itu akan membuat likuiditas perseroan semakin besar sehingga ruang untuk menyalurkan pembiayaan semakin besar.

Per Juni 2019, aset BCA Syariah meningkat 9,26% yoy menjadi Rp 7,04 triliun sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan. Kondisi pembiayaan bank ini masih didominasi oleh segmen komersial yakni Rp 3,8 triliun atau menyumbang 77,39% dari total portofolio pembiayaan perseroan.

Dimana dari segmentasi sektor pembiayaan tertinggi disalurkan pada perdagangan besar dan eceran yakni 21,5%.

Baca Juga: Beban bunga tiga bank besar ini melonjak akibat perebutan likuiditas

Sementara penghimpunan dana, BCA Syariah membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,6 triliun atau naik 8,9%. John bilang, perluasan jangkauan layanan terus ditingkatkan untuk mendorong DPK misalnya menambah jaringan kantor.

Saat ini, perseroan sudah memiliki 66 kantor cabang dan berencana nambah 3 jaringan lagi hingga akhir tahun.

Dari sisi kualitas aset, non performing financing (NPF) gross sebesar 0,68%, turun dari 0,73% dari semester I 2018. Sementara NPF net naik dari 0,31% menjadi 0,62%. Kenaikan ini terjadi lantaran satu nasabah perseroan mengalami insiden kebakaran pabrik pada akhir tahun lalu.

"Kami sudah membicarakan bagaimana skema penyelesaian kredit dengan nasabah tersebut," ungkap John.

Baca Juga: Gagal bayar Duniatex mencuat, OJK dan bankir pelototi potensi NPL di semester II

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×