kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laba bersih BRI Syariah melonjak 229,6% di semester I, ini penyebabnya


Senin, 24 Agustus 2020 / 12:49 WIB
Laba bersih BRI Syariah melonjak 229,6% di semester I, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah BRI Syariah


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) menorehkan kinerja cukup positif di tengah tekanan pandemi Covid-19. Pada semester I 2020, bank ini berhasil membukukan laba bersih Rp 117,2 miliar atau melesat 229,6 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Pertumbuhan net profit BRIsyariah itu di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional maupun syariah. Melonjaknya laba bersih perseroan sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan serta meningkatnya CASA atau dana murah yang membuat biaya dana atau cost of fund (CoF) turun. 

Baca Juga: Ini proses validasi rekening bank untuk dapat subsidi gaji Rp 600.000 dari pemerintah

Pembiayaan BRIsyariah per Juni 2020 mencapai Rp 37,4 triliun atau tumbuh 55,92% YoY. Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang oleh segmen Ritel (SME, Mikro dan Konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal.

“Peningkatan laba bersih BRIsyariah di triwulan II 2020 didukung oleh optimalisasi fungsi intermediari yang diikuti dengan pengendalian beban biaya dana,” jelas Direktur Utama BRIsyariah Ngatari, Senin (24/8). 

Secara rinci, pada tahun 2020 menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,4 triliun untuk segmen mikro, yang merupakan segmen pembiayaan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi dan memberikan kontribusi terbesar. Selain segmen mikro, pertumbuhan pembiayaan juga didukung oleh penyaluran pembiayaan di segmen konsumer sebesar Rp 2,5 triliun dan segmen kecil menengah dan kemitraan sebesar Rp 2,2 triliun.

Ngatari melanjutkan, salah satu pendorong pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah khususnya mikro adalah digitalisasi proses pembiayaan lewat aplikasi i-Kurma. BRIsyariah mengoptimalkan i-Kurma sebagai langkah transformasi digital dalam proses pembiayaan. Ini terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja BRIsyariah, mengingat tenaga pemasar pembiayaan dimungkinkan untuk bekerja secara efektif dan efisien di tengah adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Hingga akhir tahun, pertumbuhan kredit perbankan masih akan suram

Di sisi dana pihak ketiga, pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) mencapai 90,79% yoy sehingga meningkatkan rasio dana murah terhadap total dana pihak ketiga (CASA Ratio) hingga mencapai 54,34%. “Dana Pihak Ketiga meningkat ditopang oleh pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan)

Sejalan dengan strategi pengendalian beban biaya dana. Peningkatan dana murah (CASA ratio) mendorong penurunan biaya dana atau cost of fund,” jelas Ngatari.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×