kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Industri Asuransi Umum Naik 25,1%, pada Kuartal IV Tahun Lalu


Kamis, 17 Maret 2022 / 18:24 WIB
Laba Industri Asuransi Umum Naik 25,1%, pada Kuartal IV Tahun Lalu
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan logo sejumlah perusahaan asuransi umum di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Jakarta, Rabu (18/11)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/11/2020.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum mencatatkan kinerja positif dari sisi kinerja keuangan di sepanjang kuartal IV 2021. Hal tersebut tercermin dari sisi investasi, dan hasil underwriting yang meningkat, sehingga pertumbuhan laba sebelum pajak tetap terjaga.

Berdasarkan data AAUI, total aset asuransi umum masih mampu tumbuh 9,5% (year-on-year/yoy) menjadi Rp 182,70 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 166,78 triliun. Total liabilitas dan ekuitas industri yang terdiri dari 72 perusahaan ini masing-masing naik 14% (yoy) dan 2,9% (yoy) menjadi Rp 114,23 triliun dan Rp 67,74 triliun.

Sementara itu, total investasi tumbuh 7,4% (yoy) menjadi Rp87,26 triliun di kuartal IV ini. Kendati demikian, industri asuransi umum pun tampak kurang mampu mempertahankan pertumbuhan hasil investasi di angka positif, hasil investasi alami penurunan menjadi -2,1%.

Kendati laba asuransi umum mencatatkan peningkatan sebesar 25,1% menjadi Rp 6,18 triliun, tetapi premi industri asuransi umum masih stagnan di Rp 77 triliun atau sama seperti tahun sebelumnya.

Baca Juga: Aturan Unitlink Akan Segera Terbit, Ini Harapan Industri Asuransi Jiwa

Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Trinita Situmeang mengungkapkan bahwa secara keseluruhan kinerja keuangan sudah mencerminkan perbaikan karena mulai pulihnya kondisi perekonomian nasional. Sementara premi dicatat asuransi umum cenderung stagnan yaitu disebabkan, adanya penurunan di lini-lini bisnis seperti credit insurance yang masih berkontraksi, energi offsore, aviasi, satelit dan PA health.

"Secara total ini mendorong ke bawah karena total dari penurunan ini ada sekitar Rp 4 triliun dibanding pertumbuhan-pertumbuhan yang terjadi di lini-lini bisnis lain seperti seperti motor, properti, dan marine cargo," jelas Trinita saat paparan publik secara virtual, Kamis (17/3).

Trinita juga menambahkan, bahwa premi dicatat cenderung stagnan tapi laba naik signifikan itu disebabkan biaya-biaya selama masa pandemi banyak yang dihemat termasuk klaim dibayar turun -13,7%. Jadi kalau dilihat, banyak premium release sehingga bottem line-nya bagus, ditopang oleh klaim dibayar yang menurun.

Kinerja ini membuat hasil underwriting atau hasil usaha dari pendapatan premi dikurangi dengan komisi, reasuransi, cadangan premi, beban klaim, dan beban underwriting lain-lain naik 16,2% (yoy) menjadi Rp 16,47 triliun. Alhasil, laba setelah pajak para pemain asuransi umum mampu tumbuh 25,1% (yoy) menjadi Rp 6,18 triliun.

Baca Juga: Reksadana Masih Jadi Pilihan Utama Asuransi Jiwa dalam Berinvestasi

Trinita mengaku, optimisme ini diperkirakan akan berlanjut sampai dengan akhir tahun 2022 atau bisa tumbuh di atas 5%. Optimisme ini dikontribusi oleh 4 lini bisnis utama di asuransi umum, yaitu dari properti, kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri dan kesehatan, serta dari asuransi kredit.

"Kita berharap di tahun 2022 akan membaik walaupun mungkin kita masih terpengaruh dengan berbagai situasi terutama dikarenakan dampak langsung maupun tidak langsung dari situasi geopolitik. Kemudian juga aspek positifnya juga program vaksinasi, pelonggaran PPKM, aktivitas bisnis sudah perlahan kembali kepada situasi yang lebih baik jika dibandingkan tahun 2021," ujar Trinita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×