Reporter: Steffi Indrajana, Roy Franedya | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Lippo General Insurance Tbk bisa tersenyum puas. Laba yang mereka catat hingga semester I 2010 naik hingga 168,94% dibandingkan dengan semester I pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan laba yang cukup tinggi ini ditopang oleh peningkatan pendapatan premi dan hasil investasi.
Berdasarkan laporan keuangan Lippo General kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), terlihat beban underwriting meningkat sebesar 25,19%, dari Rp 69,37 miliar menjadi Rp 86,85 miliar. Tetapi, angka tersebut masih di bawah peningkatan pendapatan premi netto dan hasil investasi.
Presiden Direktur Lippo General Ivan Setiawan Budiono menyebutkan, pendapatan premi netto semester I 2010 naik sekitar 21,85% dibandingkan semester I tahun lalu. Yaitu, dari Rp 84,95 miliar menjadi Rp 103,52 miliar. Sedangkan untuk pendapatan premi bruto (sebelum dikurangi premi reasuransi dan penurunan/kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan) sebesar Rp 180,32 miliar dengan pendapatan terbesar datang dari produk asuransi kesehatan dengan Rp 107,91 miliar. Diikuti oleh produk asuransi kebakaran dan kendaraan bermotor dengan Rp 29,21 miliar dan Rp 24,48 miliar. Sedangkan pada semester I 2009, pendapatan premi bruto sebesar Rp 145,60 miliar dan premi netto sebesar Rp 84,95 miliar.
Hasil investasi naik lebih signifikan dibandingkan dengan pendapatan premi, yaitu dari Rp 16,41 miliar menjadi Rp 45,68 miliar atau naik sebesar 178,36%. Hasil investasi terbesar atau sekitar 90,63% didapat dari hasil investasi perusahaan dari PT Matahari Putra Prima Tbk sebesar Rp 41,40 miliar.
Lippo General Insurance juga meningkatkan jumlah deposito berjangka miliknya. Dari semester I 2009 sebesar rp 25,76 miliar menjadi Rp 127,30 miliar pada semester I 2010 dengan penyimpanan terbesar di Bank CIMB Niaga. Walaupun begitu, Lippo General Insurance telah mencairkan seluruh deposito wajib dan digantikan dengan obligasi pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News