Reporter: Andri Indradie, Steffi Indrajana | Editor: Test Test
JAKARTA. Skenario diversifikasi usaha PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) memiliki perusahaan asuransi umum mulai terkuak. Bahkan, Bank Mandiri menargetkan pendirian perusahaan asuransi umum barunya berlangsung tahun ini.
Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengaku , Mandiri memiliki dua alternatif dalam rencana pendirian perusahaan asuransinya tersebut. "Sekarang kita punya dua alternatif, akuisisi atau mendirikan perusahaan baru mulai dari nol. Dan kita sepertinya lebih mengarah pada pendirian (perusahaan asuransi) baru mulai dari nol," kata Zulkifli, Senin (16/8).
Tahap awal dalam proses pendirian, Mandiri akan bekerjasama dengan perusahaan asuransi lain. Bentuknya lewat joint venture. Kerjasama itu ditargetkan terlaksana sebelum akhir tahun ini.
Sayang, Zulkifli enggan menyebutkan perusahaan yang menjadi rekanannya. Demikian pula perihal gelontoran dana Mandiri untuk bisnis barunya itu. "Sekarang kita sedang berbicara dengan partner kita," imbuh dia.
Yang jelas, kata dia, rekanan Bank Mandiri itu merupakan perusahaan asuransi ternama bertaraf internasional. Nantinya, model kerjasama seperti antara Bank Mandiri dengan AXA Group dalam PT AXA Mandiri Financial Services.
Dengan memiliki perusahaan asuransi umum, Zulkifli menilai, akan bermanfaat besar pada bisnis Bank Mandiri. Sebab, Mandiri berkeinginan melindungi para debiturnya lewat asuransi umum miliknya itu.
Maklum, kucuran kredit Bank Mandiri saat ini sebagian besar berupa kredit investasi dan kredit modal kerja. "Mereka yang mendapat kredit investasi dan modal kerja itu kan ada fisiknya, misalnya pabrik-pabrik. Sekarang, karyawan mereka itu menggunakan asuransi jiwa, Kredit Pemilikan Rumah, atau kartu kredit milik Bank Mandiri. Kita ingin mereka juga bisa menggunakan asuransi umum untuk perlindungan aset fisiknya," tandas dia.
Tak Melanggar Hukum
Untuk statusnya, Zulkifli meyakini pendirian anak usaha baru di bidang asuransi umum tak akan bertentangan dengan aturan yang ada. Hal itu karena asuransi masih menjadi bagian kegiatan bisnis bank. Berbeda jika Bank Mandiri mendirikan atau mengakuisisi perusahaan bank.
"Kalau bank lagi tidak bisa sebab kita sudah punya dua anak usaha di perbankan, yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Sinar Harapan Bali. Itu sudah maksimal. Kalau punya lagi, kita harus melakukan merger atau melepas salah satu," tutur Zulkifli.
Bagi pelaku usaha sejenis yang lain, rencana pendirian perusahaan asuransi umum Bank Mandiri tak menjadi soal. Humas Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Willy S. Dharma, mengatakan, kehadiran perusahaan asuransi milik Mandiri itu justru kian meramaikan industri asuransi umum yang kini dicicipi sekitar 80 perusahaan."Kedatangan bank besar ini diharapkan bisa meningkatkan penetrasi pasar," tandas dia. Meski langkah besar, dia menambahkan, keinginan Bank Mandiri memiliki perusahaan asuransi umum takkan diikuti perbankan lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News