Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Taspen mencatat pertumbuhan laba yang signifikan. Di Desember 2016 perolehan laba perusahaan perseroan tersebut senilai Rp 247 miliar, sementara pada Desember 2017 laba perusahaan naik 191% menjadi Rp 721 miliar.
Dalam public expose Taspen, Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menjelaskan tumbuhnya laba taspen secara drastis karena perusahaan tersebut mampu menekan beban. Beban usaha misalnya, dari yang diperkirakan akan mencapai Rp 1,5 triliun pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), di 2017 Taspen hanya mengeluarkan Rp 1,3 triliun atau 86% dari perkiraan.
Faktor lainnya, perubahaan fee pengelolaan investasi atas dana Asuransi Jiwa Taspen untuk Pegawai Negeri Sipil dari 5% menjadi 6,7% berkontribusi sebesar Rp 157 miliar. Capaian hasil investasi atas perolehan laba Bank Mantap sebesar 498,2% di atas RKAP juga memberikan kontribusi besar pada meningkatnya laba Taspen.
“Selain itu, capaian laba Taspro sebesar 27,43% di atas RKAP dan capaian laba Taspen Life sebesar 4,7% di atas RKAP juga menjadi hal yang mempengaruhi capaian kinerja Taspen,” jelas Iqbal saat public expose di Kantor Taspen, Senin (12/2).
Dalam public expose itu dijelaskan pula faktor negatif yang mempengaruhi capaian kinerja Taspen. Tingginya tingkat kematian PNS aktif yang berdampak pada jumlah klaim jaminan kematian (JKM) sebesar naik 18,39% dari perkiraan.
“Realisasi straegi alokasi investasi juga belum mengacu kepada target RKAP. Juga menurunnya tingkat suku bunga Bank Indonesia 7 Days Repo Rate berdampak pada penurunan bunga deposito dan fixed income,” jelas Iqbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News