Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI secara resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multi Infrastruktur Tahap IV Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (28/11/2025).
Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah menerangkan pihaknya memasang target penerbitan awal sebesar Rp 4 triliun. Namun, dia bilang tingginya ketertarikan investor terhadap surat utang yang diterbitkan PT SMI membuat permintaan yang masuk mencapai lebih dari Rp 16 triliun.
"Nilai itu oversubscribed lebih dari empat kali lipat dari target penerbitan awal sebesar Rp 4 triliun. Hal tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja keuangan, tata kelola, serta prospek bisnis perusahaan," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/12/2025).
Baca Juga: Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Salurkan Pembiayaan Proyek Penyediaan Air Minum
Dengan memanfaatkan permintaan yang tinggi dan kondisi pasar yang baik, Reynaldi mengatakan PT SMI mengoptimalkan nilai penerbitan menjadi sebesar Rp 6,5 triliun. Untuk instrumen Obligasi, dia bilang nominal yang diterbitkan sebesar Rp 4 triliun yang terbagi dalam lima seri. Seri A memiliki tenor 1 tahun dengan kupon 5,00%, Seri B tenor 3 tahun dengan kupon 5,45%, dan Seri C tenor 5 tahun dengan kupon 5,75%.
Selain itu, sebagai bagian dari upaya diversifikasi, untuk pertama kalinya PT SMI menerbitkan obligasi dengan fitur zero coupon, yang terdiri dari Seri D dengan tenor 10 tahun dan yield 6,60%, serta Seri E dengan tenor 15 tahun dan yield 6,90%.
Untuk instrumen Sukuk Mudharabah, Reynaldi menyebut nominal yang diterbitkan sebesar Rp 2,5 triliun yang terdiri dari dua seri. Seri A dengan tenor 1 tahun dengan imbal hasil ekuivalen 5,00% dan Seri B dengan tenor 3 tahun dengan imbal hasil sebesar ekuivalen 5,45%.
Dia mengatakan penerbitan Sukuk Mudharabah itu menawarkan alternatif investasi yang kompetitif bagi investor yang menerapkan prinsip keuangan syariah, sekaligus berkontribusi pada pengembangan dan pendalaman pasar keuangan syariah di Indonesia.
“Tanggapan positif dari investor terhadap penerbitan surat utang mempertegas posisi PT SMI sebagai Development Finance Institution (DFI) dan mitra strategis pemerintah dalam memperkuat ekosistem pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia," tuturnya.
Baca Juga: Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Tawarkan Obligasi Keberlanjutan Rp 1 Triliun
Dengan melakukan diversifikasi instrumen pendanaan, PT SMI terus berupaya menghadirkan solusi pembiayaan yang adaptif, kompetitif, dan berkelanjutan.
Reynaldi menyampaikan hasil penerbitan akan mendorong ruang pembiayaan yang lebih luas bagi proyek-proyek prioritas, sehingga menciptakan nilai tambah yang optimal bagi perekonomian nasional.
Lebih lanjut, Reynaldi bilang Obligasi dan Sukuk Mudharabah yang diterbitkan perusahaan telah memperoleh peringkat AAA untuk Obligasi dan AAA (sy) untuk Sukuk Mudharabah dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Dia menjelaskan seluruh dana hasil penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk mendukung pembiayaan berbagai proyek infrastruktur.
Selanjutnya: Bidik Transaksi Rp 56 Triliun, Aprindo Gandeng Pasar Jaya Hadirkan Epic Sale 2025
Menarik Dibaca: 11 Daftar Obat Herbal Penurun Gula Darah Tinggi Alami yang Dapat Dicoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












