kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Lanjutkan Pemulihan Kinerja, Indonesia Re Siapkan Langkah Strategis untuk 2023


Jumat, 10 Februari 2023 / 17:01 WIB
Lanjutkan Pemulihan Kinerja, Indonesia Re Siapkan Langkah Strategis untuk 2023
ILUSTRASI. Jajaran Direksi PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Kinerja 2022

Berdasarkan laporan keuangan unaudited per kuartal IV/2022, Indonesia Re membukukan kerugian sebesar Rp 261,62 miliar. Realisasi itu mengalami perbaikan sekitar 50,52% dibandingkan tahun sebelumnya yakni rugi senilai Rp 517,86 miliar. Adapun, rasio pencapaian solvabilitas atau risk based capital (RBC) perseroan tercatat sebesar 129,09%.

Benny menjelaskan kinerja bisnis perseroan itu dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya adalah portofolio bisnis reasuransi jiwa yang sangat terdampak oleh lonjakan klaim dari produk asuransi kesehatan dan AJK akibat merebaknya varian Delta Covid-19 pada kuartal IV/2021.

Baca Juga: Indonesia Re Cetak Premi Lini Bisnis Harta Benda Rp 2,7 Triliun Sepanjang 2022

Lini bisnis reasuransi jiwa, jelasnya, masih terdampak klaim Covid-19 pada 2021 lantaran pelaporan klaimnya masuk di kuartal I/2022 atau mengalami keterlambatan (claim delay). Di samping itu, masih ada klaim Covid-19 yang terjadi pada 2022 yang mayoritas berasal dari produk asuransi kesehatan.

Namun sampai dengan bulan Desember 2022, total klaim Covid-19 sudah jauh menurun dibandingkan dengan tahun 2021. Total klaim Covid-19 2021 sebesar Rp 325 miliar dan total klaim Covid-19 sampai Desember 2022 sebesar Rp 98 miliar.

Dampak Covid-19 juga memengaruhi kinerja underwriting sektor reasuransi umum. Secara tidak langsung, lini usaha aneka khususnya lini finansial yang mencakup suretyship dan asuransi kredit, membukukan  nilai klaim sekitar Rp 200 miliar di tahun 2021. Sampai dengan Desember 2022, hasil underwriting sektor asuransi kredit minus Rp123 miliar.

Eksplorasi Bisnis Baru

Di samping perbaikan portofolio, Indonesia Re juga akan melakukan eksplorasi bisnis baru untuk 2023 untuk melanjutkan pemulihan kinerja. Hal itu dilakukan melalui kerja sama dengan cedant dan stakeholder lain diantaranya dengan menyiapkan asuransi untuk mobil listrik, pembangunan Ibu Kota Negara, pengembangan reasuransi untuk aset BUMN, dan energi terbarukan.

Benny menjelaskan asuransi properti masih menjanjikan pada 2023 sehingga Indonesia Re akan melakukan penjajakan mengenai penutupan aset BUMN. Perusahaan juga akan mengeksplorasi bisnis lainnya yang juga mendukung program pemerintah, tren kendaraan bermotor listrik, serta area bisnis baru lainnya.

Untuk lini bisnis reasuransi jiwa, Indonesia Re akan secara aktif meningkatkan porsi bisnis produk asuransi individu jiwa. Pasalnya, lini bisnis ini selalu memberikan hasil positif dalam portfolio Indonesia Re.

Pada 2019, porsi asuransi individu jiwa dalam portofolio bisnis perseroan mencapai 26%, sedangkan hingga september 2022 porsinya meningkat menjadi 38%.

Baca Juga: Indonesia Re Ambil Langkah Lebih Moderat pada 2023

Strategi lain yang akan ditempuh Indonesia Re adalah perbaikan pengelolaan aset atau portofolio Investasi. Hal ini ditempuh melalui penguatan tata kelola, kebijakan investasi dengan pendekatan liability driven Investment dan strategi yang lebih memprioritaskan aspek solvabilitas dan manajemen risiko.

Indonesia Re juga akan memacu efisiensi biaya dengan pemanfaatan teknologi secara optimal yang diharapkan memberikan dampak positif dalam hal penghematan biaya operasional perusahaan.

Selain itu, Indonesia Re merencanakan penguatan permodalan. Benny mengatakan Kementerian BUMN memberikan sinyal positif terkait dukungan penambahan modal kepada Indonesia Re pada 2023. Pihaknya saat ini sedang menunggu surat resmi KBUMN terkait dukungan penambahan modal.

Dalam hal ini, Indonesia Re juga sedang melakukan pengajuan tambahan modal kepada pemegang saham melalui PMN (penyertaan modal negara) dan untuk memperbaiki struktur permodalan Perusahaan mengusulan untuk mengkonversi liabilitas RDI menjadi PMN non tunai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×