Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Fasilitas pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kini menjadi primadona masyarakat di tanah air ketika melakukan transaksi keuangan. Hal ini tercermin dari total transaksi QRIS yang kian melonjak.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, transaksi QRIS di Indonesia melesat 226,54% dalam setahun terakhir, dengan 50,50 juta pengguna dan 32,71 juta merchant.
Sejumlah perbankan pun mencatatkan peningkatan pada transaksi QRIS. Seperti PT Bank Central Asia (BCA) yang pada semester I 2024 mencatat total frekuensi transaksi QRIS yang diproses sistem BCA meningkat 155% dibanding dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara itu, untuk nilai transaksi mencapai Rp 96,2 triliun atau meningkat 149% YoY.
"BCA turut mendukung kebijakan regulator melalui penyediaan infrastruktur pembayaran QRIS guna mempermudah transaksi pembayaran masyarakat Indonesia. Sebagai informasi, transaksi praktis dengan fitur QRIS dapat digunakan nasabah melalui myBCA, BCA mobile, dan Sakuku," ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn kepada kontan.co.id, Jumat (2/8).
Saat ini, total merchant QRIS BCA juga telah mencapai 1,4 juta per Juni 2024 atau tumbuh 17% YoY.
BCA disebut Hera telah menawarkan berbagai alternatif solusi pembayaran untuk merchant-merchant yang bermitra dengan BCA, yaitu melalui penyediaan QRIS Statis dan QRIS Dinamis melalui ratusan ribu mesin EDC yang BCA sediakan kepada para mitra merchant BCA.
Selain itu, myBCA dan BCA mobile juga telah dilengkapi fitur QRIS Consumer Presented Mode, yang memungkinkan metode transaksi dengan cara menampilkan QRIS untuk dipindai oleh merchant.
Ke depannya, untuk memperluas penggunaan QRIS, BCA akan meningkatkan akuisisi merchant QRIS, termasuk melalui aplikasi Merchant BCA dan melalui layanan API QRIS. Selain itu, BCA juga akan terus menambahkan fasilitas QRIS Dinamis pada EDC merchant-merchant BCA.
"Kami berharap volume transaksi QRIS BCA akan terus bertumbuh, sejalan dengan kenaikan aktivitas perekonomian masyarakat," tandas Hera.
Kemudian ada pula Bank Mandiri.Bank pelat merah ini mencatatkan nilai transaksi QRIS selama semester I-2024 telah mencapai Rp 21 triliun, meningkat sebesar 350% dibandingkan semester I-2023. Dengan lebih dari 9 juta merchant telah menggunakan QRIS Bank Mandiri.
SVP Digital Retail Banking Bank Mandiri, Yanto Masyap mengatakan, dengan tren di mana masyarakat semakin banyak melakukan pembayaran nontunai lewat layanan QRIS, Bank Mandiri optimis transaksi QRIS bisa mencapai target 2 kali lipat dari perolehan tahun 2023.
Serangkaian strategi yang digunakan Mandiri untuk meningkatkan transaksi QRIS di antaranya, melalui edukasi dan program promo QRIS di berbagai tempat belanja, restoran, UMKM, hingga wisata dan hiburan.
Selain itu, untuk kemudahan transaksi QRIS, Livin’ by Mandiri hadirkan multiple source of fund yang memungkinkan nasabah melakukan pembayaran QRIS dengan pilihan sumber dana yang beragam seperti tabungan, kartu kredit, hingga paylater.
Sementara itu, hingga saat akhir semester I, transaksi QRIS di PT Bank Tabungan Negara (BTN) volumenya mencapai lebih dari Rp 370 miliar atau meningkat lebih dari 30% yoy.
Menurut Direktur Information Technology BTN, Andi Nirwoto, saat ini fitur QRIS merupakan salah satu layanan perbankan yang sedang tren di kalangan masyarakat, hal ini telah menjadi perluasan bisnis bank untuk mendukung digitalisasi dan integrasi nasional.
"Hal tersebut dibuktikan dari perkembangan transaksi QRIS yang terus meningkat. Pertumbuhan ini juga sejalan dengan tren adopsi pembayaran non tunai yang terus menguat di kalangan para pelaku usaha," ucap Andi.
BTN disebut Andi aktif dalam memperluas kerja sama dengan merchant baik yang nasional maupun local champion. Dengan berbagai fasilitas tersebut, saat ini merchant QRIS yang sudah bergabung dengan BTN hingga Semester I 2024 tercatat mencapai lebih dari 24 ribu merchant atau meningkat lebih dari 40% yoy.
Andi menjelaskan, secara keseluruhan, tren perkembangan QRIS menunjukan arah yang positif dengan dukungan dari berbagai pihak untuk menjadikannya sebagai solusi pembayaran yang inklusif dan efisien di Indonesia.Ini terbykti dari terjadinya proses integrasi yang lebih mendalam dengan teknologi digital lainnya, peningkatan pengalaman pengguna dan efisiensi dalam sistem pembayaran di Indonesia.
Menurutnya sejauh ini, strategi yang dilakukan untuk meningkatkan transaksi QRIS adalah dengan rutin melakukan edukasi/awareness , inovasi, dan program promo.
Terakhir, kenaikan penggunaan QRIS juga terjadi di Bank BJB , Hingga akhir Juni, jumlah tranksaksinya mencapai 1,15 juta merchant. Direktur Utama bank BJB, Yuddy Renaldi mengungkapkan, pertumbuhan ini menunjukkan bahwa layanan bank bjb semakin diterima oleh masyarakat luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News