kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Lebih dari 100.000 merchant OVO telah menerapkan QRIS


Minggu, 12 Januari 2020 / 11:37 WIB
Lebih dari 100.000 merchant OVO telah menerapkan QRIS
ILUSTRASI. OVO sudah mengimplementasikan Quick Respon Indonesia Standart (QRIS) bagi para merchant.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visionet Internasional atau yang lebih dikenal sebagai OVO sudah mengimplementasikan Quick Respon Indonesia Standart (QRIS) bagi para merchant. Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyatakan hingga saat ini sudah lebih dari 100.000 merchant di seluruh Indoensia terdaftar menggunakan QRIS.

“Jadi memang (QRIS) Ini butuh sosialiasi bukan hanya di sisi konsumen tapi juga merchant-nya. Tapi itu part of the proses lah. Fokus implementasi sebaiknya di perkotaan dulu karena kalo kita lihat kita akan fokus di tujuh kota dulu seperti Jabodetabek, Surabaya, Medan, dan Makassar,” ujar Karaniya pekan lalu.

Baca Juga: Era pembayaran digital dimulai, BI: Kompetisi ada di tangan pemain

Ia menyebut, OVO mencatatkan pertumbuhan transaksi dobel digit sepanjang 2019. Tahun lalu OVO mencatat pertumbuhan jumlah nilai transaksi 55%.

Selain itu peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan lebih dari 40%. Kini OVO telah hadir di 115 juta perangkat di lebih dari 363 kota.

Berdasarkan data terakhir, OVO memproses 1 miliar transaksi dalam satu tahun secara real time. Sedangkan peningkatan jumlah transaksi lebih dari 70% di tahun 2019.

Baca Juga: Bank Mandiri dan BNI akan tingkatkan transaksi QR di mesin EDC tahun ini

“Potensi uang elektronik masih besar. Sekarang kan penetrasi digitalnya hanya 7%. Komposisi transaksi yang terbesar itu e-commerce, lalu food and beverage,” imbuh Karaniya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×