Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Setelah dirundung kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), perbankan Tanah Air bakal dibayangi pengetatan likuiditas di tahun depan. Gejalanya, rasio likuiditas atawa loan to deposit ratio (LDR) bank mengetat.
Mengutip data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kelompok bank kelas menengah atau bank umum kegiatan usaha (BUKU III) merupakan bank yang paling mengalami seret likuiditas. LDR bank BUKU III menembus level 97,59% per September 2016, jauh di atas batas aman yang dipatok OJK sebesar 92%.
Sebagai perbandingan, LDR industri perbankan tercatat 91,71%. Sementara LDR bank kakap atawa BUKU IV sebesar 86,61%. Disusul LDR BUKU I dan II masing-masing sebesar 81,59% dan 92,49%.
Dus, bank kelas menengah bersiap berebut likuiditas di tahun depan. Strateginya yakni memburu dana murah (CASA) dan menerbitkan surat utang.
Direktur Keuangan Bank Tabungan Negara (BTN) Iman Nugroho Soeko mengatakan, pihaknya bakal menjaga porsi dana korporasi (wholesale) sebesar 15% dari total dana pihak ketiga (DPK). Per akhir Oktober, LDR BTN mencapai 103,26% atau tertinggi di antara 10 bank besar. BTN bakal mendongkrak dana murah lewat kanal digital.
PT Bank Pan Indonesia Tbk menyatakan, pihaknya sudah mengantisipasi pengetatan likuiditas dengan menerbitkan surat utang jangka panjang. Bank Panin mempunyai jatah penawaran umum berkelanjutan (PUB) sampai 2018.
"Saat ini kondisi likuiditas aman, kami sudah memperhitungkan sejak beberapa waktu lalu," ujar Direktur Utama Bank Panin Herwidayatmo, Senin (19/12).
Tak banyak berubah
PT Maybank Indonesia Tbk menilai, ada beberapa faktor yang menentukan kondisi likuiditas pada 2017. Direktur Keuangan Bank Maybank Indonesia Thilagavaty Nadason bilang, kenaikan bunga The Fed di pekan lalu bakal menekan likuiditas perbankan. "Namun karena Bank Indonesia (BI) tidak mengubah suku bunga acuan, kami pikir fund outflow tidak begitu drastis," ujar Thila.
Tahun depan Maybank memproyeksikan kondisi likuiditas bakal di kisaran 90% atau tidak banyak berubah ketimbang posisi tahun ini. Asalkan, The Fed tidak mengerek bunga terlalu drastis. Maybank berencana untuk melakukan rights issue di 2017 untuk menambal kebutuhan likuiditas bank.
PT Bank CIMB Niaga Tbk akan menjaga LDR di kisaran 96,07%. Menurut Wan Razly, Direktur Strategy and Finance CIMB Niaga, pihaknya akan menerbitkan obligasi jika diperlukan. CIMB Niaga menjaga rasio CASA di atas 50% dari total DPK lewat platform digital banking. Per September 2016, CASA CIMN Niaga sebesar 52,58%. PT Bank Permata Tbk juga menjaga porsi CASA sebesar 45%.
Catatan, LDR delapan dari 10 bank besar penguasa likuiditas, di atas 90%. Hanya LDR Bank Central Asia (BCA) dan Bank Permata di bawah 90%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News