CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

LPEI akan salurkan kredit Rp 42,7 triliun di 2014


Selasa, 10 September 2013 / 17:54 WIB
LPEI akan salurkan kredit Rp 42,7 triliun di 2014
ILUSTRASI. Mangkuk Kentang Salad (dok/Indofood Solutions)


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Hingga 30 Agustus 2013, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesian Eximbank, telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 32,1 triliun. Pembiayaan tersebut naik 3,3 kali lipat dibandingkan empat tahun sebelumnya. Dimana ketika berdiri pada 2009, nilai pembiayaan LPEI hanya sebesar Rp 9,5 triliun. 

Chief Executive Officer LPEI I Made Gde Erata mengatakan pembiayaan tersebut akan terus dinaikan setiap tahunnya. Misalnya saja di 2014. LPEI berencana untuk menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 42,7 triliun.

Pembiayaan tersebut akan diberikan kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri yang membutuhkan bantuan kredit ekspor. Baik untuk investasi maupun modal kerja. "Dengan semakin besarnya pembiayaan, kami berharap bisa berkontribusi terhadap peningkatan ekspor Indonesia tahun ini," ujar Gde.

Menurut Gde, saat ini LPEI juga memiliki tugas baru berupa program National Interest Account (NIA). Ini program merupakan kebijakan Pemerintah yang bersifat non viable secara komersial, tetapi juga untuk mendorong ekspor. NIA akan memberikan stimulus berupa program ekspor nasional yang bertujuan mengembangkan produk unggulan ekspor.

Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Bambang Brodjonegoro menilai dengan semakin besarnya penjaminan yang diberikan dan bantuan dari pemerintah dalam melakukan penjaminan itu, eksportir Indonesia diharapkan bisa lebih berkembang. “Bukan hanya meningkatkan volume dan nilainya saja, tetapi juga mencari pasar-pasar baru tujuan ekspor.” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×